Dikisahkan pada
suatu hari, sebut saja Naku, cewek yang sama seklai tidak ada
cantik-cantiknya ini sedang membayangkan yang asik-asik, tak sengaja
dia ketiduran. Dia bermimpi. Di mimpinya dia bertemu dengan sang
idola, GOLDEN BOMBER, salah satu band yang sangat dia sukai. Bahkan
dikamarnya banyak sekali tempelan foto dan gambar yang berbau Golden
Bomber. Dia agak aneh memang, tak punya teman, makanya dia bertingkah
overlike kepada Golden Bomber itu.
Di mimpinya, ketika
dia sedang berada di rumah sakit bersalin menemani ibu menjenguk
temannya yang melahirkan, matanya tercengang melihat ada kerumunan
orang banyak. Tapi dia acuh saja, mungkin itu orang yang baru saja
melahirkan bayi kembar 10, pikirnya begitu. Ketika Naku masuk ke
ruangan teman ibunya itu, tiba-tiba matanya kembali tercengang
melihat ada 4 cowok dengan pakaian warna-warni, merah, ungu, orange
dan hijau, dengan make-up era 80-an. Siapa mereka, pikir Naku, kenapa
di rumah sakit bersalin ada macam mereka.
Merasa mengenal
mereka, Naku pun lari menyusul mereka yang jaraknya sudah cukup jauh.
Jatuh bangun tapi dia terus mengejarnya. Dilihatnya mereka sudah
sampai ke sebuah labirin tembok yang sempit dan remang-remang.
Tiba-tiba saja,
keempat orang itu berhasil ditemukan, dia takjub, tak bisa bicara
apa-apa, darahnya seakan berhenti, tulangnya seakan remuk dan
meleleh, dia melihat GOLDEN BOMBER secara langsung !!! Dia sangat
terkejut. Dia benar-benar tak bisa berbuat apa-apa, hanya berdiri
bagai patung. Dengan kekuatan penuh, dia memanggil,
Naku : “GOLDEN
BOMBEEEEEEEEEERRRRRRRRRRRRRR !!!”
Tiba-tiba salah
seorang yang berpakaian ungu menoleh ke belakang ke arah suara Naku.
Dan tak diduga-duga, orang itu malah memeluk Naku lama sekali, dan
malah Naku diciumnya. Cium bibir. WOW !!! It's very good !!! Naku
like it !!! Ketiga orang yang lain malah tersenyum.
Setalah lama mereka
berpelukan dan berciuman, Naku diajak ke sebuah ruangan rahasia milik
Golden Bomber yang ternyata ada di salah satu rumah sakit bersalin di
kotanya. Di dalam ruangan tersebut Naku dimanjakan oleh keempat orang
itu, bahkan yang memakai pakaian ungu selalu melindunginya dari yang
berpakaian merah. Sebut saja yang berpakain ungu adalah Kiryuuin sang
vocalis, orange Kyan sang gitaris, hijau Jun sang bassis, dan yang
berpakaian merah, yang paling gila dan yang paling tua, Kenji sang
drummer.
Di ruangan itu Naku
dan Kiryuun berdua berbincang-bincang.
Naku : “Ini
sangat WOW !!”
Kiryuuin : “Apanya
yang WOW ?”
Naku : “Ketemu
kalian, terutama ketemu kamu. Di antara kalian aku sangat
mengagumimu. Kamu konyol, lucu, imut, dan multitalen.”
Kiryuuin : “Darimana
kamu tahu ?”
Naku : “Yaaa,
dari sumber terpercaya, kak. Hehehhe.
Kiryuuin : “Kamu
begitu mengagumiku, ya ?”
Naku : “Iya.” (
dengan sangat polosnya )
Kiryuuin : “Apa
lagu kesukaanmu ?”
Naku : “Semua
lagu Golden Bomber kusukai. Bahkan kalian. Tapi kenapa kalian tidak
benar-benar memainkan musik ?”
Kyan : ( tiba-tiba
bergabung, diikuti Kenji ) “Itulah keunikan kami, Naku-chan.”
Kenji : “Yap. Itu
keunikan dan kegilaan kami. Kamu sudah tahu tentang kami begitu
banyak ?”
Naku : “Iya.
Sangat. Sudah hampir setahun lebih aku mengagumi Golden Bomber.”
Kiryuuin : “Kamu
memang The Little Bomber, Naku-chan.”
Tiba-tiba saja, ada
salah seorang yang masuk ke dalam mimpi Naku. Dia adalah Hoshizawa,
cewek ini ternyata juga pengagum berat Golden Bomber, terutama kepada
Jun. Hoshizawa masuk ke dalam mimpi Naku dan mendekati Jun. Mereka
berdua juga berbincang-bincang sama seperti Naku dengan Kiryuuin.
Mereka berenam menggila di ruangan itu dan bermain-main.
Mimpi itu sangat
menyenangkan Naku, sampai-sampai Naku terlena dengan semuanya,
termasuk juga Hoshizawa. Tiba-tiba saja ketika Naku dan Hoshizawa
terbangun ( masih di mimpi ), mereka terkejut karena keduanya tidur
dengan salah satu yang mereka kagumi. Naku tidur dengan Kiryuuin,
Hoshizawa tidur dengan Jun. Mereka telah …....................... .
Karena merasa
takut, Naku terbangun dari mimpinya. Dia tercengang, ternyata hanya
mimpi, padahal dia sangat berharap itu akan menjadi nyata. Berniat
ingin melanjutkan mimpinya, dia malah tidak bisa tidur. Lalu dia
punya ide, yaitu melihat beberapa video Golden Bomber yang ada di hp.
Tiba-tiba saja dia mengantuk, dan kembali lagi di mimpi itu, tapi di
sana masih ada Hoshizawa yang bertahan untuk Jun.
Hoshizawa :
“Woaccch, Jun, kenapa jaid seperti ini kita ?”
Jun : “Tidak
apa-apa, aku akan bertanggungjawab.”
Naku : ( berbisik
kepada Hoshizawa ) “Ini hanya mimpi. Tidak perlu takut.”
Hoshizawa : “Yang
benar ? Yaaah, kenapa hanya mimpi. Padahal aku benarbenar berharap
bisa bertemu dengan Golden Bomber secara nyata.”
Naku : “Ya aku
juga. Tapi mimpi pun aku sudah senang. Lalu, bagaimana, sebentar lagi
sudah pagi. Dan kita sudah tidak bisa lagi bersama-sama mereka.”
Hoshizawa : “Kita
puas-puaskan ini. Lalu kita terbangun dan ceritakan kepada buku
harian lalu kita kasihkan kepada anak cucu kita.”
Naku : “Beeehhh.
Ya sudah, ayo kita segera menghampiri Kiryuuinku sayang...”
Hoshizawa : “Aku
kan Jun. Sayang, aku datang !!!”
Hari hampir pagi,
dan mereka segera memuaskan untuk bermimpi dengan band idolanya
tersebut. Mereka benar-benar overlike kepada band yang tidak
benar-benar memainkan musik ini. Hanya sesekali Kyan memainkan gitar
ketika mereka live.
Jam sudah
menunjukkan pukul setengah lima, bayangan Kiryuuin, Kyan, Jun dan
Kenji seakan memudar. Tambah pudar, dan hampir hilang. Semakin lama
kian hilang, dan sekarang hilang.
Naku dan Hoshizawa
pun bersedih. Kapan lagi mereka bisa bertemu dengan Golden Bomber
walau pun hanya dalam mimpi.
Naku terbangun dari
tidurnya. Tubuhnya berkeringat dingin. Tiba-tiba saja tangannya
menyentuh sesuatu. WOW, sebuah stick drum milik Kenji, pick milik
Kyan, gantungan berbentuk Gachapin, kalung boneka milik Jun, dan
sebuah baju berlogo tamiya milik Kiryuuin serta sepasang sandal karet
milik Kiryuun juga. WOW, SUPER DUPER WOW !!!! Dengan wajah penuh
tawa, Naku mengambil dan menyimpannya untuk kenang-kenangan. Ini
benar-benar WOW dan ajaib !!!
LIFE IS SHOW TIME
!!! Magic ka!? maji de!? maji da!!!! Show Time !!!
MOU BANDMAN NI KOI
NANTE SHINAI !! Zutto isshou da yo" to itte kureta kimi wo
omoidasu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar