Di kala itu ketika aku bersamamu
Indah, bak bunga mawar yang sedang
bermekaran
Tapi ada bunga bangkai yang
mengusik
Memecahkan kita, dan kini kau pergi
Gaara, adalah cowok berumur 18 tahun
yang keren. Walaupun dibilang keren, ternyata dia juga banyak bicara.
Banyak diantara cewek-cewek menyukai Gaara. Namun dari sekian banyak
cewek yang mengidolakannya, Sakuralah cewek yang beruntung. Sakura
termasuk cewek yang manis, cantik, dan menawan. Tak jarang, banyak
juga cowok-cowok yang jatuh hati pada Sakura. Dan Sakura pun
menjatuhkan hatinya untuk Gaara. Namun ada satu sifat Sakura yang
dibenci teman-temannya, yaitu sombong dan cemburuan.
Suatu ketika, mereka hendak pergi ke
toko buku, namun di jalan mereka bertemu dengan Sasuke, Naruto,
Hinata dan Temari. Akhirnya mereka berbincang-bincang.
Naruto : “Hai, Gaara, Sakura.”
Gaara : “Eh, kalian. Mau ke mana
?”
Temari : “Jalan-jalan saja. Lalu kalian ?”
Temari : “Jalan-jalan saja. Lalu kalian ?”
Sakura : “Maaf, kami harus ke toko
buku segera.”
Sasuke : “Kenapa buru-buru, Sakura.
Toko buku, kan 24 jam.”
Sakura : “Kami ada acara. Jadi
jangan ganggu kami dulu.”
Gaara : “Sakura, kita kan baru
ketemu temen-temen.”
Sakura : “Ya sudah jika kamu mau
sama mereka, aku pergi sendiri.” ( Sakura pergi ).
Gaara : “Teman-teman, maafkan
Sakura, ya.”
Hinata : “Tenang saja. Kami sudah
maklum dengannya.”
Gaara : “Ya sudah, daripada dia
marah, aku nyusul Sakura dulu, ya. Maaf, ya teman-teman. Jadi
ga' enak, nich.”
Naruto : “Iya, iya. Sana, buru
nyusul Sakura.”
Gaara : “Permisi, teman-teman.” (
Gaara menyusul Sakura yang marah ).
Temari : “Mau-maunya, sih Gaara
mempertahankan hubungannya dengan Sakura. Aku jadi kasihan
sama Gaara. Dia kayak jadi budaknya Sakura.”
Sasuke : “Kasihan apa suka ?”
Temari : “Kasihanlah. Enak saja
suka.”
Hinata : “Jangan muna, Temari. Cewek mana yang ga' suka sama Gaara. Baik, keren, pinter lagi. Jujur aku juga ingin jadi pacarnya, tapi kalah sama Sakura yang cantik itu.”
Hinata : “Jangan muna, Temari. Cewek mana yang ga' suka sama Gaara. Baik, keren, pinter lagi. Jujur aku juga ingin jadi pacarnya, tapi kalah sama Sakura yang cantik itu.”
Naruto : “Sama aku saja, Hinata. Aku
juga baik, keren, pinter. Iya, kan, Sasuke ?”
Sasuke : “Dilihat dari sedotan
kayaknya iya.”
Mendengar luconan Sasuke semua
tertawa. Dalam benak Temari ingin sekali beruntung seperti Sakura.
Bahwa sebenarnya Temari sangat menyukai Gaara sejak SD. Gaara adalah
teman main Temari dulu. Mereka pernah bermain pernikahan. Temari
membayangkan masa indah itu.
Gaara : “Kalau kita sudah besar
nanti, aku akan menikahimu.”
Temari : “Benarkah ?”
Gaara : “Iya. Tapi karena menunggu besar itu sangat lama, aku akan menikahimu sekarang. Temari, maukah kamu menjadi istriku ?”
Gaara : “Iya. Tapi karena menunggu besar itu sangat lama, aku akan menikahimu sekarang. Temari, maukah kamu menjadi istriku ?”
Temari : ( Tanpa ragu ). “Aku mau,
Gaara. Aku mau menjadi istrimu.”
Namun bayangan itu buyar ketika Sasuke
memukul punggung Temari karena Temari senyam-senyum sendirian. Hinata
yang tahu bahwa Temari sangat menyukai Gaara paham benar atas hal
itu.
Naruto : “Hey, kenapa diam saja
kamu, Tema. Kita, kan mau mencari tugas sekolah kita.”
Temari : “Maaf, ya. Ayo, ayo.” (
Temari malu ).
Hinata : ( Berbisik pada Temari ).
“Membayangkan Gaara lagi ?”
Temari : “Bayangan indah itu ga' akan pernah hilang, Hin.”
Temari : “Bayangan indah itu ga' akan pernah hilang, Hin.”
Hinata : “Jangan hyperbola begitu,
Tema. Nanti kamu bisa jadi gila.”
Temari : “Habis gimana lagi, Hin.
Aku ga' bisa melupakan peristiwa itu. Susah. Dia begitu
berarti buatku. Aku ga' rela jika dia jadi budaknya Sakura. Gaara
tuch polos, ga' tau apa-apa. Kalau dia kenapa-kenapa aku juga
yang sedih.” ( Temari berkata keras ).
Naruto : “What !!! Memangnya Gaara
kenapa, Tema ?”
Temari : “Eh, maaf. Ga'
kenapa-kenapa, kok.”
Sasuke : “Kok ada budaknya Sakura.
Kalian ngomongin Sakura sama Gaara, ya ?”
Hinata : “Bukan, ini masalah cewek.”
Sasuke : “Aku ga' bodoh, Hin. Jujur sajalah. Siapa tahu aku sama Naruto bisa membantu.”
Hinata : “Bukan, ini masalah cewek.”
Sasuke : “Aku ga' bodoh, Hin. Jujur sajalah. Siapa tahu aku sama Naruto bisa membantu.”
Hinata : “Bukan aku yang punya
masalah. Tapi Temari.”
Naruto : “Ada masalah dengan
hubungan Sakura dan Gaara ?”
Karena Temari terpojok, akhirnya dia
pun menceritakan semuanya.Sasuke dan Naruto juga paham apa yang
dirasakan Temari. Karena memang masing-masing dari mereka pernah
cintanya selalu bertepuk sebelah tangan. Sama seperti Naruto, yang
sudah setahun ini berusaha menyatakan cintanya pada Hinata, tapi
Hinata tak meresponnya.
Sasuke : “Ya, kalau begini
permasalahannya mau gimana lagi, Tema. Ini sudah gawat kalau
kamu ga' bisa melupakan Gaara. Tahu sendiri, Gaara menyukai Sakura,
Sakura pun juga. Mereka layaknya sejoli yang ga' pernah bisa
terpisahkan.”
Naruto : “Ga' gitu juga, Sas. Kita
bisa membantu Tema untuk mendapatkan Gaara.”
Semua : “Caranya ??”
Naruto : “Wach, kompak. Jawabannya
ada di Shikamaru.”
Temari : “Nani !!! Kenapa dia
disangkutpautkan ?!”
Naruto : “Dalam masalah ini, dia
jagonya.”
Hinata : “Apakah dia mau membantu ?”
Naruto : “Ya makanya kita tanya
padanya dulu.”
Sasuke : “Terlalu lama. Kita tanya
saja pada guru Kakashi. Dia yang paling berpengalaman.”
Hinata : “Bukankah guru Kakashi
belum pernah pacaran ?”
Temari : “Sudahlah, biar aku saja
yang merasakan sakit ini.”
Naruto : “Ga' bisa gitu juga, Tema.
Bukankah kamu ga' mau jika Gaara jaid budaknya Sakura. Sakura
memang sombong, cemburuan, dan ga' mau ngalah. Jika kita berusaha
pasti bisa. Kamu mau, kan Gaara perhatian lagi padamu.”
Temari : “Ga' nolak kalau itu.”
Naruto : “Ya makanya. Sekarang bagi
tugas saja. Aku tanya pada Shikamaru, Sasuke tanya pada guru
Kakashi, Hinata sayang, kamu menemaniku menanyai Shikamaru, ya.”
Hinata : “Mmm, mau ga' ya. Ga' deh.
Aku ga' mau. Aku mau tanya sama tuan Jiraiya.”
Naruto : “Whaaat !!! Jangan, Hin.
Nanti kamu diapa-apain lho.”
Hinata : “Becanda. Wleeeek... Ya
sudah, ayo kita mencari tugas kita dulu.”
Mereka meneruskan mencari tugas
sekolah. Walaupun Temari masih sangat galau tentang itu.
Keesokan harinya di sekolah. Sakura
sakit, dia tak masuk sekolah. Itu adalah waktu yang ditunggu-tunggu
oleh cewek-cewek di sekolah. Bahkan ada yang dengan sengaja melukai
Sakura agar dia tidak berangkat sekolah agar bisa dekat-dekat dengan
Gaara. Gaara yang termasuk cowok setia sama sekali tak menggubris
semua puja-pujaan cewek-cewek itu. Hanya beberapa mungkin, termasuk
Temari.
Istirahat tiba, Temari mencoba
mendekati Gaara di taman sekolah.
Temari : “Hai, Gaara.”
Gaara : “Temari.”
Temari : “Iya. Gimana kabarnya ?
Lama kita ga' ngobrol begini semenjak kamu pacaran sama
Sakura, ya.”
Gaara : “Iya. Dia terlalu overpro sepertinya padaku. Oh, iya, aku baik, kok. Kamu ?”
Gaara : “Iya. Dia terlalu overpro sepertinya padaku. Oh, iya, aku baik, kok. Kamu ?”
Temari : “Aku juga baik. Sangat
baik. Kamu sangat menyukai Sakura, ya ?”
Gaara : “Iya. Kenapa memangnya ?”
Temari : “Ga' apa-apa sih. Tapi aku merasa ada kejanggalan.”
Gaara : “Iya. Kenapa memangnya ?”
Temari : “Ga' apa-apa sih. Tapi aku merasa ada kejanggalan.”
Gaara : “Maksudnya ?”
Temari : “Maaf, sebelumnya, Ra. Tapi
aku takut kamu hanya sebagai budaknya Sakura.”
Gaara : “Budak ? Maksudnya apaan,
sih, Temari ??”
Tiba-tiba Tenten dan Ino datang.
Mereka adalah teman dari Sakura. Sontak Temari terkejut dan takut.
Apalagi Sakura CS termasuk orang yang tak mau kalah. Temari ketakutan
bukan main. Karena hanya dia saja lawan Sakura.
Tenten : “Apa-apaan kalian berduaan
di sini.”
Ino : “Sakura sakit, kamu
enak-enakan sama cewek tengil ini, Gaara ?”
Gaara : “Ga' seperti yang kalian bayangkan.”
Gaara : “Ga' seperti yang kalian bayangkan.”
Ino : “Ga' usah mengelak lagi, Ra.
Kami sudah tahu semuanya.”
Tenten : “Dan kamu, Te-ma-ri, jangan
coba-coba mengusik hubungan Gaara dengan Sakura.”
Temari : “Aku... aku....”
Tenten : “Aku ga' mau denger suaramu
yang jelek itu, Temari.”
Ino : “Lebih baik kamu pergi saja,
Tema. Daripada kulaporkan pada Sakura.”
Temari : “Iya. Permisi.” ( Temari
pergi karena takut ).
Tenten : “Kamu jangan terpengaruh
oleh anak tengil itu, Ra. Sakura itu sangat menyukaimu.”
Gaara : “Iya. Aku tahu itu.”
1 bulan telah berlalu. Ternyata hari
ini adalah hari ulangtahun Sakura. Seluruh teman-temannya diundang.
Tak terkecuali Temari. Acara sangat meriah. Namun, suatu kejadian
harus dirasakan oleh Temari. Dengan sengaja Sakura mengerjai Temari.
Temari di kancing di toilet yang kotor dan bau. Tak ada yang tahu.
Hinata pun tak tahu.
Sasuke : “Hin, Temari di mana ?”
Hinata : “Dia tadi diajak Sakura.”
Naruto : “What !! Sakura ngajakin
Temari ? Ini ga' beres. Pasti terjadi sesuatu.”
Sasuke : “Telvon saja Temari.”
Sasuke : “Telvon saja Temari.”
Hinata : “Nomornya ga' aktif.
Addduh, di mana dia, ya ?”
Sasuke : “Eh, itu ada teman-temannya
Sakura.”
Naruto : “Oh, iya. Ino, Tenten !!”
Ino : “Eh, Naruto diundang juga, ya
? Ada apa ?”
Naruto : “Kalian tahu Temari, ga
?”
Tenten : “Temari ?? Itu bukan urusan kami, ya.”
Tenten : “Temari ?? Itu bukan urusan kami, ya.”
Hinata : “Tadi Sakura ngajak Temari,
tapi belum kelar-kelar juga. Kalian pasti tahu, kan ?”
Tenten : “Heh, kami ga' tahu apa-apa
!!” ( Tenten dan Ino meninggalkan mereka bertiga ).
Sasuke : “Kurang ajar. Lebih baik
kita berpencar saja.”
Naruto : “Setuju.”
Sedangkan di dalam toilet, Temari
hanya memikirkan Gaara. Berharap Gaara bisa menemukannya. Hp-nya mati
karena lowbat. Sakura lalu meninggalkan Temari merintih.
Temari : “Tuhan, seandainya aku
harus selalu disiksa seperti ini aku rela, demi Gaara.
Seandainya Gaara bisa menemukanku di sini, aku akan menjauhinya dan
merelakan Gaara untuk Sakura.”
Gaara, yang tak sengaja lewat toilet
mendengar suara Temari. Lalu dia hendak mendobrak.
Gaara : “Temari ?? Di situ Temari,
bukan ??”
Temari : “Gaara ??! Iya, ini aku Temari, Ra. Tolong aku.”
Temari : “Gaara ??! Iya, ini aku Temari, Ra. Tolong aku.”
Gaara : “Ya ampun. Ok, kamu mundur,
kudobrak pintunya.”
Setelah itu, pintu berhasil dibuka,
Temari keluar dengan airmata yang sudah membasahi seluruh wajahnya,
saat itu juga, Sasuke, Naruto dan Hinata menemukan Temari dalam
dekapan Gaara. Semua senang. Tapi seperti janji Temari tadi, dia akan
merelakan Gaara.
Temari : “Gaara, ingatkah kamu waktu
kita berumur 8 tahun, kamu melamarku, dan kamu menikahiku.
Cincin dari rumput buatanmu masih tersimpan hingga sekarang. Tapi
semuanya telah berubah. Kamu telah menjadi seseorang yang luar
biasa. Dan aku masih seperti ini. Kamu sudah memiliki
pendamping. Walaupun sebenarnya aku takut terjadi apa-apa
padamu.”
Gaara : “Kamu masih menympannya
?”
Temari : “Iya. Hingga sekarang. Walapun sudah kering, aku ga' akan membuangnya. Bahwa hingga sekarang pun, aku masih menyukaimu. Tapi aku telah berjanji, jika kamu yang menemukanku, aku akan melupakanmu, aku akan merelakanmu. Karena tak sepatutnya aku memikirkanmu. Tapi aku harap, kita masih bisa berteman.”
Temari : “Iya. Hingga sekarang. Walapun sudah kering, aku ga' akan membuangnya. Bahwa hingga sekarang pun, aku masih menyukaimu. Tapi aku telah berjanji, jika kamu yang menemukanku, aku akan melupakanmu, aku akan merelakanmu. Karena tak sepatutnya aku memikirkanmu. Tapi aku harap, kita masih bisa berteman.”
Gaara : “Aku mau berteman denganmu,
Temari. Maaf, karena aku sama sekali ga' tahu perasaanmu itu.
Perasaaan yang sudah belasan tahun kamu pendam.”
Temari : “Semuanya sudah terjadi,
ga' bisa diulang. Mau, kan kamu jadi sahabatku ?”
Gaara : “Aku mau. Dan aku berjanji,
aku akan menjagamu. Aku ga' akan membiarkan Sakura, atau siapa
pun melukaimu.”
Temari : “Terimakasih, Ra.”
Sejak kejadian itulah, Gaara dan
Temari jadi sahabat. Sakura CS sudah mau menerima keputusan Gaara,
karena Sakura sangat menyukai Gaara, jadi apa pun asala Gaara senang
akan dilakukannya, termasuk tak menjahati Temari dan semuanya lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar