Semenjak kejadian itu, teman-teman
sekelas tidak ada yang mau berteman dengan Lallu. Hanya Ryo lah
satu-satunya sandaran hati untuk Lallu. Tapi dia juga sudah merasa
risih berhubungan dengan Ryo. Dia ingin merasakan jatuh cinta yang
normal. Dia ingin bisa jatuh cinta dengan wanita. Dia ingin
berhubungan dengan wanita, bukannya sesama jenis.
Lallu : “Mmm, apakah kamu ga' merasa
risih melakukannya denganku, Ryo ? Kamu ga ingin melakukannya
dengan perempuan ?”
Ryo : “Kamu sudah bertanya seperti
itu ratusan kali, Lu. Kurang jelaskah aku menjawab ? Sudahlah,
ini hanya akan membuat kita bertengkar.”
Lallu : “Tapi... aku ingin
berhubungan dengan perempuan, Ryo. Setiap kali aku
melakukannya, kadang aku merasa sakit. Sakit sekali.”
Ryo : “Tapi sesudah itu kamu
tersenyum, kan ?”
Lallu : “Itu.. itu karena aku mulai
menyayangimu. Tapi sekarang aku merasakan ada keganjilan yang
terjadi di dalam hubungan kita. Bahkan teman-teman lebih
menghinaku habis-habisan. Aku hanya ingin hidup normal.”
Ryo : “Jangan menyalahkanku
sepenuhnya. Bukankah awal terjadinya karena kesalahan
kakak-kakak perempuanmu yang mendandanimu seperti perempuan, bahkan
kamu cantik walaupun tidak dandan. Tubuhmu juga mungil seperti
perempuan.”
Lallu : “Tapi Ryo....”
Ryo : “Sudahlah. Benarkan, ini akan
hanya membuat kita bertengkar. Kalau kamu bosan denganku, cari
saja perempuan sana !!”
Mendengar Ryo yang kasar itu, Lallu
menangis dan pergi meninggalkan Ryo yang sedang masak. Lallu pulang
ke rumah. Namun di rumah hanya ada Yuka, kakak perempuannya.
Yuka : “Sudah pulang kamu, Lu ?”
Lallu : “Iya kak. Aku lelah. Aku mau
istirahat dulu, ya kak.”
Yuka : “Tunggu.”
Lallu : “Ada apa, kak ?”
Yuka : “Kakak mau minta maaf
kepadamu, Lu. Selama ini kakak salah. Kakak membuat kesalahan
besar kepadamu. Seharusnya kakak ga seperti ini.”
Lallu : “Kakak ga' salah. Mungkin
memang sudah jalannya seperti ini. Aku ingin memulai dari nol,
kak. Aku ingin memulai dari awal lagi.”
Yuka : “Baiklah. Akan kakak bantu
kamu menjadi diri kamu sendiri.”
Lallu : “Tapi aku hanya ingin bisa
jatuh cinta kepada perempuan, kak. Mungkin itu yang harus aku
lakukan sekarang.”
Yuka : “Mmm, kalau begitu ayo kita
jalan-jalan. Siapa tahu kamu bisa dapat cewek yang kamu sukai.
Dan kamu bisa jatuh cinta kepada cewek.”
Ajakan Yuka tak mungkin bisa ditolak
oleh Lallu. Selain karena Lallu sudah terlanjur suka jalan-jalan, dia
juga hendak melakukan hal terpenting dalam hidupnya. Yaitu, jatuh
cinta kepada wanita. Yuka mengajak Lallu jalan-jalan ke taman, mall,
dan toko buku. Di sana Lallu menemukan banyak sekali perempuan cantik
dan sexy. Tapi Lallu benar-benar belum bisa merasakan getar-getar
cinta dan perasaan kepada cewek-cewek itu.
Yuka : “Gimana, Lu ?”
Lallu : “Belum bisa kurasakan, kak. Masih sulit. Walaupun mereka sexy-sexy tapi aku benar- benar tidak merasakan apa-apa.”
Lallu : “Belum bisa kurasakan, kak. Masih sulit. Walaupun mereka sexy-sexy tapi aku benar- benar tidak merasakan apa-apa.”
Yuka : “Tunggu sebentar, kakak tadi
ketemu teman di sana. Tunggu, ya.”
Susah payah Yuka mencarikan perempuan
untuk Lallu. Tapi ketika mereka berkenalan, teman Yuka tersebut malah
mengira kalau Lallu cewek. Hati Lallu menciut lagi. Akhirnya mereka
pulang ke rumah.
Sebulan kemudian. Hubungan Ryo dan
Lallu kembali membaik, namun ketika Ryo mengajak berhubungan, Lallu
dengan cepat menolaknya. Mencari alasan yang sekiranya pas. Namun
suatu ketika Ryo menjebak Lallu. Ketika Lallu berkunjung ke rumah
Ryo, minuman Lallu sudah diberi obat tidur. Dan tak berdayalah Lallu.
Ryo mulai membuka pakaian Lallu. Yaaah, mereka melakukan lagi ketika
Lallu tak sadarkan diri. Hingga Ryo merasa lelah, mereka berdua
tertidur. Tak berapa lama Lallu terbangun. Terkejut, di sampingnya
ada Ryo yang telanjang. Dan Ryo juga terbangun.
Ryo : “Kamu sudah bangun, Lu ?”
Lallu : “Kamu melakukan lagi, Ryo
??!”
Ryo : “Kenapa ? Kamu masih mungil,
Lu. Aku jadi bersemangat.”
Lallu : “Kenapa kamu melakukannya
lagi, Ryo ??! Padahal aku sudah mulai bisa jatuh cinta dengan
cewek. Aku ingin berhubungan dengan cewek.”
Ryo : “Mana ada cewek yang mau sama
kamu, Lu. Kamu mantan gay.”
Lallu : “Aku yakin pasti ada. Mulai
sekarang lebih baik aku tidak berhubungan lagi denganmu, Ryo.
Jangan hubungi aku lagi.”
Ryo : “Suatu saat, kamu pasti lelah
mencari cewek yang mau denganmu. Dan kamu akan kembali
kepadaku, Lu !!”
Lallu pergi meninggalkan Ryo yang
benar-benar telanjang itu. Dilihatnya bagian itu, Lallu merasa ngeri.
Hingga suatu ketika Lallu hampir bertabrakan dengan sesama pejalan
kaki.
Lallu : “Eh, maaf, maaf. Maafkan
kesalahan saya.”
Inka : “Oh, iya. Ga' apa-apa kok.”
“Pandangan pertama awal aku
berjumpa.” Itulah yang Lallu
rasakan ketika melihat mata Inka. Jantungnya berdegup sangat kenjang,
darahnya mengucur deras, tulangnya leleh, tapi sesuatu yang ada di
dalam tubuh Lallu tiba-tiba bergerak. Apa itu, perasaan apa itu, dia
tak tahu.
Lallu :
“Ada yang luka ga ?”
Inka :
“Cuma di dengkul ini. Tapi ga' apa-apa kok, mbak.”
Lallu :
“Mbak ?? Aku cowok.”
Inka :
“Oh, maaf, maaf. Habisnya kamu kayak cewek. Rambutmu juga kayak
cewek, apalagi tubuh kamu. Hehehe..”
Lallu :
“Hmm, eh, itu lukanya mending diobati. Ayo ke rumahku. Cuma dekat
sini, kok.”
Inka :
“Ya bolehlah.”
Akhrinya
Inka mau. Merasa bahwa Lallu adalah orang yang gokil, Inka tak
masalah berteman dengan Lallu. Tiba di rumah Lallu. Rumahnya masih
saja sepi. Keluarganya sibuk dengan urusan sendiri-sendiri, apalagi
orangtuanya. Dengan lembut Lallu mengobati Inka.
Inka :
“Kamu sendirian saja ?”
Lallu :
“Biasa, mereka sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri.”
Inka :
“Kamu juga sibuk, kan ??”
Lallu :
“Tidak juga.”
Inka :
“Iya, ah. Kamu sibuk ngobatin kakiku.” ( tersenyum )
Lallu :
“Hahah.. Bisa saja kamu. Eh, kita belum kenalan, kan ?”
Inka :
“Oh, iya. Aku Inka. Kamu Lallu, kan ?”
Lallu :
“Kok tahu ?”
Inka :
“Itu ada foto keluarga kamu. Hehheh..” ( menunjukkan foto
keluarga Lallu yang ada tulisan nama di masing-masing foto ).
“Lucu, ya nama kamu.”
Lallu :
“Tapi nama itu...................”
Lallu
menceritakan semua yang terjadi pada dirinya. Yah, Lallu memang orang
yang suka curhat dengan orang lain, orang asing sekalipun. Dia tak
peduli curhatannya akan diumbar oranglain tersebut atau tidak.
Sebulan
mereka berkenalan. Semakin hari mereka semakin dekat. Dan Inka
benar-benar tak peduli dengan masa lalu Lallu. Masa lalu adalah
masa-masa pahit yang pernah setiap orang alami. Bahwasanya Inka juga
pernah melakukan hal yang sama-sama pahit. Yaitu makan pub kambing,
karena dia mengira bahwa itu permen coklat.
Suatu
hari, Lallu memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya kepada
Inka. Dengan malu dan takut, juga canggung, Lallu mulai dengan
kata-kata cintanya yang telah ia susun seminggu sebelumnya.
Lallu :
“Inka.. terlepas dari masa laluku, sebenarnya aku mulai bisa jatuh
cinta kepada wanita ketika aku melihat mata kamu. Indah,
berbinar, dan serasa ingin kimemilikimu. Aku tak peduli, kamu
mau menerima cintaku atau tidak, aku juga tidak sempurna. Jadi, aku
cinta padamu. Maukah kamu menjadi kekasihku ? Aku berjanji aku
tidak akan kembali ke masa laluku. Karena aku mencintaimu.”
Inka :
“Aku tak peduli dengan masa lalumu. Kita jalani saja masa sekarang
dan jangan merasa terbebani dengan apa yang telah kamu lakukan
dulu. Anggap saja itu ujian sekolah tapi kamu gagal.” (
memegang pipi Lallu ). “Lu, aku... aku juga suka kepadamu.
Aku mau jadi kekasihmu.”
Mendengar
itu, Lallu merasa seperti terbang ke langit ke tujuh. Segar, sejuk,
ringan, lepas dari beban, dan apapun itu Lallu senang. Namun, karena
ingin sekali merasakan indahnya bercinta dengan cewek, tubuh Lallu
mulai mendekat ke tubuh Inka. Inka tahu apa yang akan Lallu lakukan
padanya. Inka memejamkan matanya. Dan Lallu pun mencium bibir Inka.
Mencium lamaaaaa sekali. Lallu merasakan kenikmatan yang lebih
dibandingkan bersama Ryo. Tangan Lallu mulai meraba tubuh Inka. Dan
terjadilah adegan itu untuk pertama kalinya bagi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar