Lalu, adalah seorang cowok imut dan
berkulit putih ini ternyata memiliki sisi kehidupan yang berbeda
dengan cowok-cowok biasanya. Dia benar-benar gemulai seperti layaknya
cewek. Maklum saja, kebanyakan saudaranya cewek. Dia anak terakhir,
dan kedua kakaknya pun cewek. Dia juga sangat beruntung karena
keluarganya termasuk keluarga yang kaya.
Pada suatu hari di sekolahnya, seperti
biasa teman-temannya selalu mengejeknya dengan sebutan cowok cantik,
tapi ada saja yang sirik dengannya, menyebutnya banci sekolah. Tapi
ada satu cowok yang bisa menerima kekurangan Lalu itu, dia bernama
Ryo. Dan Ryo juga memiliki beberapa teman cewek, Mala dan Tya. Dan
terjadilah cinta segiempat di antara mereka.
Ryo : “Sudahlah, Lu, nanti mereka
jera sendiri, kok.”
Lalu : “Tapi setiap hari aku selalu
dikata-katain sama mereka.” ( kemayu )
Tya : “Kamu harus bisa
menghadapinya, Lu. Kamu itu cowok !”
Mala : “Jangan keluarkan airmatamu
di hadapan mereka, Lu, kalau kamu tidak ingin dikata- katain
mereka. Kamu harus kuat ! Tapi sebenarnya aku suka padamu ketika kamu
masih SD dulu, yang selalu melindungiku, dan tidak kemayu
seperti ini !!”
Lalu : “Itu dulu, Mal. Sekarang aku
berubah seperti ini. Aku tidak bisa merubahnya.”
Ryo : “Kamu pasti bisa. Aku akan
membantumu.”
Tya : “Aku juga akan membantumu,
Lu.”
Mendengar itu mata Lalu memandangi
mata Ryo. Mata Ryo memang indah dibandingkan dengan mata Tya dan
Mala. Sejak saat itulah, Lalu menyukai Ryo, padahal mereka berdua
adalah cowok. Sedangkan Tya juga dari dulu menyukai Ryo, dan Mala
sejak SD sudah menyukai Lalu.
Di rumah Lalu, seperti biasa
kakak-kakaknya mendandani Lalu bak model yang hendak melakukan
pemotretan. Untung saja orangtuanya sedang keluar rumah. Jadi mereka
bisa bebas mendandani Lalu.
Yuka : “Lalu, hari ini kamu
pemotretan, sini biar kudandani.”
Lalu : “Pemotretan lagi, kak ?”
Yuka : “Iyalah. Alsa, sudah belum
kameramu ?”
Alsa : “Sudah kok. Lalu sudah siap
?”
Yuka : “Sebentar lagi. Nah, sekarang
kamu duduk di sana, Lu. Pose, ya.”
Lalu : “Ada yang ingin Lalu
bicarakan ke kakak.”
Alsa : “Apa, Lu ? Jangan bilang kamu
tidak suka seperti ini. Ini, kan salahmu sendiri, yang minta
kami dandani seperti cewek agar kamu tidak kesepian pas kita kumpul
karena kamu cowok sendiri.”
Lalu : “Tapi ini terbawa sampai ke
sekolah, kak !”
Alsa : “Seharusnya kamu bisa menjaga
tingkahmu yang kemayu itu !”
Lalu : “Aku ini budak kakak apa !
Yang setiap hari selalu di dandani seperti ini !!”
Alsa : “Sebagai anak terakhir kamu
harus nurut sama kami !”
Lalu : “Aku tidak mau jadi budak
kalian !” ( masuk ke kamar )
Alsa : “Dasar, anak bodoh !”
Yuka : “Al, mungkin kita terlalu
keras mendidiknya seperti ini. Dia terlahir sebagai cowok.
Hendaknya kita tidak berlebihan padanya.”
Alsa : “Tapi dari awal dia sendiri
yang minta, kan, Yuka ?”
Yuka : “Ya, benar juga sih.”
Karena merasa menjadi budak kedua
kakaknya, Lalu berniat kabur dari rumah, tapi lewat mana. Dan dia
menemukan cara kabur, lewat jendela. Lalu pun kabur dengan membawa
beberapa pakaiannya. Tempat pertama yang ia pikirkan tak lain adalah
rumah Ryo. Sesampainya di rumah Ryo, orangtua Ryo menyambutnya dengan
senang hati. Dan Ryo mempersilahkan Lalu untuk tidur berdua
bersamanya.
Ryo : “Kok kamu kabur, sih ?”
Lalu : “Ceritanya panjang, Ryo.”
Ryo : “Dipendekin bisa tidak,
hehhehe.”
Lalu : “Hahaha, kamu lucu.”
Ryo : “Biar kamu ketawa saja, Lu.
Kulihat setiap hari kamu murung terus.”
Lalu : “Ya memang. Huft, kenapa juga
aku jadi seperti ini. Sebenarnya ini salah siapa, sih !”
Ryo : “Sebenarnya aku tidak berhak
untuk tahu urusan keluargamu, dan bukannya aku tidak mau tahu,
aku hanya tidak enak hati jika aku ingin tahu.”
Lalu : “Tenang saja, Ryo, aku tidak
akan menceritakan pada siapa-siapa. Termasuk kamu.”
Ryo : ( tersenyum manis ). “Ya sudah
sekarang ayok tidur.”
Lalu : ( kaget ). “Berdua ?”
Ryo : “Iyalah, apa kamu mau tidur di
bawah ?”
Lalu : ( menggelengkan kepala ).
Ryo : “Ya sudah ayok tidur, aku
sudah mengantuk.”
Lalu : “Iya.”
Karena sudah mengantuk, Ryo langsung
pulas tertidur sedangkan Lalu masih terbelalak matanya karena tidak
bisa tidur. Ketika Ryo tanpa sadar memeluk Lalu, detak jantungnya
berdegup kencang, dan darahnya seakan mengalir deras. Apa yang
dirasakannya sungguh-sungguh berbeda. Tidak seperti biasa, didekati
Mala ataupun Tya pun tidak separah ini. Mungkinkah dia jatuh cinta
kepada Ryo yang sama-sama cowok ini ? Pikirnya begitu. Dan tanpa ragu
juga Lalu memeluk Ryo.
Keesokan harinya, mereka terbangun.
Karena jam sudah menunjukkan pukul setengah 7, itu berarti mereka
harus buru-buru, dan Ryo pun memutuskan untuk mandi bersama Lalu.
Lalu kaget, apa-apaan ini. Kenapa Ryo menyuruhnya untuk mandi
bersama.
Ryo : “Wah, kalau seperti ini kita
bisa terlambat, Lu. Ayo, mandi bareng.”
Lalu : “Mandi bareng ? Ogah, ah. Aku
malu.”
Ryo : “Ya ampun, Lu, aku tidak
mengintipmu. Lagipula kita kan sama-sama cowok.”
Lalu : “Tapi aku malu, Ryo.”
Ryo : “Kamu mau kita terlambat ?”
Lalu : (menggelengkan kepala ). “Ya
sudah, ayok.”
Takut terlambat, akhirnya Lalu mandi
bersama Ryo. Mereka mandi bareng. Tak sengaja tubuh mereka
bersenggolan. Ryo melihat tubuh Lalu yang mungil seperti perempuan
itu. Sedangkan Lalu, baru pertama kalinya dia melihat tubuh anak SMA
yang berotot seperti tubuh Ryo. Ryo tergoda dengan tubuh Lalu. Dan
Ryopun mendekati Lalu yang benar-benar telanjang itu, bahkan mereka
telanjang. Karena malu dan takut, Lalu menutupi bagian miliknya,
tetapi Ryo malah semakin dekat. Dan Ryo menempelkan tubuhnya ke tubuh
Lalu. Dan Ryo dengan berani mengajaknya berciuman.
Ryo : “Tubuhmu seperti cewek, Lu.
Lucu.”
Lalu : “Mau apa kamu, Ryo ?”
Ryo : “Ayo, kita melewati pagi ini
dengan kenikmatan.”
Lalu : “Apa maksudmu, Ryo ?”
Ryo : “Ikuti saja perkataanku maka
kamu akan senang.”
Lalu diciuminya oleh Ryo dengan penuh
nafsu, karena Ryo membayangkan Lalu adalah perempuan. Ya, memang Lalu
memiliki tubuh yang mungil seperti perempuan. Ryo terus menerus
menciumi Lalu. Bahkan dia mulai ke bagian badan Lalu. Dari atas
hingga bawah telah ryo ciumi, tapi ketika Ryo mulai mencium bagian
sensitif Lalu, Lalu pun mulai merasaknnya. Rasa yang tak biasa, rasa
yang berbeda ketika dia mandi sendiri. Lalu mendesah kenikmatan.
Hampir satu jam mereka melakukan itu,
dan terpaksa mereka berdua tidak berangkat sekolah. Orangtua Ryo tak
tahu karena memang menurut mereka Ryo dan Lalu sudah berangkat
sekolah. Rumah Ryo sepi karena kedua orangtuanya bekerja, dan kini
mereka berduaan di rumah Ryo. Mereka sedang asyik menonton acar tv.
Lalu : “Sebenarnya tadi kita
melakukan apa, Ryo ?”
Ryo : “Kamu tidak tahu ?”
Lalu : ( menggelengkan kepala )
Ryo : “Kamu tidak tahu ?”
Lalu : ( menggelengkan kepala )
Ryo : ( mengelus-elus kepala Lalu )
“Suatu saat kamu pasti tahu. Bagaimana perasaanmu ?”
Lalu : “Mmm, seperti itulah. Tapi
…..” ( malu )
Ryo : “Tapi kenapa ? Bilang saja,
tidak usah malu.”
Lalu : “Tapi aku menikmati juga,
Ryo.”
Mendengar perkataan Lalu tadi, Ryo pun
langsung mendekap Lalu. Dan mulai lagi melakukan apa yang mereka
lakukan di kamar mandi tadi. Ryo menciumi telinga Lalu yang membuat
Lalu merasakan kenikmatan yang luar biasa. Ryo juga menciumi dada
Lalu yang sedikit terlihat menonjol itu. Tiba-tiba saja, tanpa
mengetuk pintu Tya dan Mala masuk ke rumah Ryo, dan kaget melihat apa
yang dilakukan oleh kedua orang itu. Mereka berempat tercengang.
Mala : “Lalu, Ryo ??”
Tya : “Woy !! Apa-apaan kalian ini !”
Tya : “Woy !! Apa-apaan kalian ini !”
Lalu : ( mengancingkan pakaiannya yang
terbuka )
Ryo : ( gelagapan, tak bisa bicara )
Tya : “Kalian...........”
Lalu : “Ini tidak seperti yang
kalian pikirkan.”
Mala : “Tapi kalian benar-benar
seperti orang pacaran, bahkan lebih dari pacaran.”
Tya : “Apa sih yang ada di otak
kalian ? Kenapa kalian seperti ini !! Woy !! Jawab, Lalu, Ryo !!
Kalian ML ?? Sesama cowok ?”
Ryo : “Salahkah ?? Tidak, kan ?” (
jawabnya santai )
Mala : “Kalian tidak berangkat
sekolah, dan malah melakukan ini ?”
Ryo : “Kutanya, salahkah ? Kalian
juga bisa kok melakukannya seperti kita, sesama cewek.”
Tya : “Lebih baik kita pergi saja,
Mala. Dan mulai sekarang kita tidak usah berteman dengan mereka.
Mereka semua gila.”
Mala mengangguk mengiyakan Tya, tapi
hatinya sakit. Cowok yang dicintainya sejak SD itu malah menjadi
seorang gay. Tapi sebenarnya Ryolah yang gay. Dan sejak saat itulah
Lalu benar-benar menjadi gay dan bercinta dengan Ryo, tak peduli apa
kata orang, tapi dia benar-benar menikmati menjadi seorang gay.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar