Terdapatlah seorang cewek berusia 19 tahun sedang melamun merenungi nasibnya. Pasalnya, sejak kematian sang ibu 5 tahun yang lalu, kehidupannya berubah drastis. Ayahnya menikah dengan seorang wanita yang sudah mempunyai satu anak laki-laki. Usia kedua anak itu hampir sama. Ibu tirinya kejam kepadanya, hingga suatu ketika, anak itu dikunci di gudang yang gelap dan berdebu.
Malam tiba, Anya, nama anak itu,
mendengar suara-suara mengerikan di gudang. Dia ketakutan dan mencoba
membuka pintu gudang namun tak bisa. Hingga seseorang tak dikenalnya
datang, menghampiri Anya.
Mako : “Hayy, cewek manis. Mau coklat
??” ( memberikan coklat )
Anya : “Kamu siapa ??” ( menerima
coklat )
Mako : “Panggil aku Mako.”
Anya : “Mako ?? Tapi dari mana kamu
datang ??”
Mako : “Aku selalu datang
dimana-mana ketika ada anak yang sedih. Sekarang aku datang
padamu. Jangan sedih lagi ya, anak manis.”
Anya : “Tapiii...”
Mako : “Kamu mau bermain ? Kamu
sudah lama dikurung di sini, kan ?”
Anya : “Tapi aku tak bisa keluar
dari sini. Aku dikunci di sini selama seminggu.”
Mako : “Kalau ada Mako, semua pasti
bisa.”
Tak diduga, pintu gudang terbuka. Mako
yang melakukannya. Dan Anya pun bisa keluar gudan. Kebetulan Ayah,
ibu tiri dan Randy sedang pergi kondangan. Sebenarnya Randy anak yang
baik. Sejak pertama berjumpa, Randy sudah jatuh hati pada Anya. Jika
sudah besar, Randy akan menjaga Anya. Tapi semua terlambat. Orangtua
mereka menikah, dan pupus sudah harapan Randy.
Dengan bebas, Anya jalan-jalan
ditemani Mako. Anya tak tahu siapa itu Mako. Mako adalah seorang
badut yang telah mati beberapa tahun yang lalu sebelum dibangunnya
rumah Anya. Bahwasanya Mako meninggal di tempat di mana rumah Anya
berdiri. Dia bangkit kembali. Hanya Anya yang bisa melihat Mako. Mako
dulu adalah badut yang lincah, dan energic. Juga lucu dan bertingkah
bodoh, tapi cerdik. Jadi hantu pun dia juga bertingkah konyol.
Anya : “Mako, aku boleh bertanya ?”
Mako : “ Tanyakan apa yang akan kamu
tanyakan padaku.”
Anya : “Darimana kamu datang ?”
Mako : “Dari hatimu yang pilu.”
Anya : “Hatiku ?”
Mako : “Yap yaaap. Hatimu memerlukan
seseorang yang bisa menghiburmu. Kurasa kamu butuh aku. Jadi
aku datang.”
Anya : “Aku memang butuh seseorang
yang selalu menghiburku. Aku selalu disiksa oleh ibu tiriku.
Bahkan dihadapan ayah kandungku.”
Mako : “Yaaap, aku tahu semua
kesedihanmu itu. Sekarang ada aku yang akan selalu
menghiburmu. Jadi jangan bersedih lagi, ya, anak manis.”
Badut Mako mengelus rambut Anya dan
mencium bibir Anya. Sebenarnya, Mako belum benar-benar tua. Bahkan
dia belum sempat menikah. Dia terlanjur mati karena menolong pacarnya
yang hendak tertabrak mobil itu, dan malah Mako yang mati. Jika dia
tak bermake up badut, dia termasuk cowok yang tampan dan keren.
Baru pertama kalinya Anya dicium oleh
seorang badut. Dari kecil sebenarnya Anya sudah suka dengan
badut-badut, tapi baru kali ini dia benar-benar dekat dengan seorang
“hantu” badut.
Anya : “Mmm... Mako.”
Mako : “Mm, maaf maaf. Soalnya
ketika kamu bersedih, bibirmu mungil sekali.”
Mereka terdiam beberapa saat.
Mako bertingkah, dia mengajak Anya
berdansa. Tiba-tiba saja sekitar mereka berubah menjadi suatu tempat
yang romantis. Ada bunga-bunga yang sedang bermekaran, kolam ikan
yang indah, dan musik romantis. Baju Anya juga berubah menjadi gaun
pengantin yang sexy.
Anya : “Ahh, Mako... Ini...” (
takjub dan tersenyum )
Mako : “Ini apa, Anya ?* ( suaranya
lirih dan sexy, berbisik di telinga Anya )
Anya : “Ini indah sekaliii... !!”
Mako : “Kamu senang ?”
Anya : “Iya. Seumur-umur baru kali
ini aku merasakan semua keindahan ini.”
Mako : “Ini akan lebih indah jika
kita bersama, Anya. Jalani hidup ini bersama-sama.”
Mendengar itu, ilusi Anya buyar. Semua
keindahan itu hilang seketika.
Gubraaakk !! Seekor tikus menjatuhkan
beberapa benda di dalam gudang, membuat Anya terbangun. Dia kaget,
kenapa dia kembali di gudang lagi. Padahal dia sudah dibebaskan oleh
Mako. Anya sedih kembali. Tiba-tiba ada yang membuka pintu gudang,
Anya pikir itu Mako, ternyata Randy.
Anya : “Mako !!”
Randy : ( kaget ) “Siapa Mako itu
Anya ?”
Anya : “Mmm, bukan siapa-siapa. Mm,
ada apa, Randy ?”
Randy : “Disuruh makan. Ayah sudah
pulang. Maafkan ibuku ya, Anya.”
Anya : “Tak apa-apa. Sudah biasa
kok.”
Randy : “Ya sudah, ayo makan.”
Anya sedih lagi. Karena dia
benar-benar kehilangan Mako. Dia masih memandangi gudang, walaupun
dia terus berjalan menuju ruang makan. Tiba-tiba ada tangan yang
melambai. Melihat itu Anya tersenyum.
Seminggu kemudian, Anya tak berjumpa
lagi dengan Mako. Bahkan Anya berniat tidur di gudang. Tapi dia tak
berjumpa dengan Mako.
Malam tiba, Anya duduk-duduk di ayunan
depan rumah. Ayunan masa kecilnya yang masih bagus hingga sekarang.
Rumah sepi, hanya ada Anya sendirian. Tiba-tiba ada seseorang yang
mengejutkan Anya dari belakang. Membawa lollypop love. Kali ini, itu
bukan mimpi. Dia benar-benar bertemu dengan hantu badut Mako.
Mako : “Hay, manis.”
Anya : “Haaa.. Mako ??”
Mako : “Iya. Permen mau ?” (
memberi permen )
Anya : “Mau. Mako.. aku rindu
padamu.” ( memeluk Mako erat )
Mako : “Maafkan, aku tak menemuimu.
Aku juga rindu kamu. Tapi....” ( bersedih )
Anya : “Lhoh, kamu kok bersedih ?
Bukankah badut tidak pernah bersedih ?”
Mako : “Heheh.. bukan apa-apa, kok.
Kamu mau bermain, Anya ??”
Anya : “Iya. Ayo main ayunan.”
Mako : “Oke, aku dorong, ya.”
Anya : “Yang kencang ya, Mako.”
Anya dan Mako bermain. Banyak tetangga
yang melihat keanehan Anya. Bermain sendirian tapi begitu senang.
Dorongan Mako begitu kuat sehingga membuat Anya pusing.
Anya : “Hahha.. cukup Mako. Ini
membuatku pusing. Aku mau istirahat.”
Mako : “Hahha.. okelah. Maaf, ya.”
Karena pusing, jalan Anya sempoyongan,
dan terjatuh. Untung saja Mako siap siaga menjaga Anya. Anya tak jadi
jatuh karena Mako menahan tubuh Anya agar tak kena tanah. Wajah
mereka berhadapan begitu dekat. Mata mereka berbinar-binar. Seketika
itu sekitar mereka berubah menjadi indah, sama seperti ketika waktu
itu, tapi sekarang Mako tak bermake up badut. Keren, tampan, dan
lucu. Jantung Anya berdegup kencang.
Anya : “Mako.. kamu....”
Mako : “Apa Anya ?” ( suaranya
lirih dan sexy, berbisik di telinga Anya )
Anya : “Ini kedua kalinya. Ini bukan
mimpi, kan ? Aku harap ini bukan mimpi.” ( matanya masih
menatap mata Mako yang indah )
Mako : “Ini bukan mimpi, Anya. Ini
benar-benar terjadi. Kamu senang, kan ?”
Anya : “Iya. Aku senang sekali,
Mako. Terimakasih, ya.”
Mako : “Sama-sama, Anya. Aku senang
jika kamu senang. Kamu ini mirip sekali dengan seseorang yang
dulu pernah aku sayangi. Tapi aku ingin menyayangimu. Tapi apa aku
bisa ??”
Anya : “Maksudnya ? Kamu
menyayangiku, Mako ?”
Mako : “Yah. Tapi... kehidupan kita
telah berbeda, Anya.”
Anya : “Jangan tinggalkan aku, Mako.
Aku sayang padamu.”
Mako : “Aku pun juga, Anya. Aku sayang padamu.”
Mako : “Aku pun juga, Anya. Aku sayang padamu.”
Anya : “Mako, aku ingin bersamamu.
Aku tak peduli jika aku harus mati. Ajak aku bersamamu. Aku
sudah tak sanggup menjalani kehidupan ini. Aku ingin selalu
bersamamu. Saat sedih, bahagia, ataupun mati.”
Mako : “Kamu yakin ? Kamu tak takut
?”
Anya : “Aku hanya takut
kehilanganmu. Di sini juga aku tak bisa bahagia.”
Mako : “Baiklah kalau kamu memaksa.
Tapi, aku akan tetap menjaga dan akan selalu menghiburmu.
Sekarang, mendekatlah kepadaku. Pejamkan matamu.”
Anya : “Tidak. Aku ingin melihat
matamu.”
Mako : “Baiklah. Sekarang
mendekatlah kepadaku lebih dekat lagi. Lagi.”
Glek... Mako mencium bibir Anya. Terus
menciumi, dan terus, terus. Hingga mereka terbang ke langit, mereka
terus berciuman. Dan mereka pun hidup bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar