Sakura :
“Kenapa kau datang lagi !! Maafkan aku !! Aku mohon, tinggalkan aky
sendiri. Maafkan aku, aku mohon maafkan aku. Berhenti
menghantuiku.” ( menangis ).
Sutradara :
“Cut !!”
Kazuki :
“Sakura, aktingmu sekarang tidak benar. Ini adalah sekuel, sehingga
penonton berharap lebih aktingmu bagus.” ( marah-marah ).
Sakura :
“Lebih dari apa yang hanya kulakukan ?”
Kazuki :
“Ya. Kumohon lebih.”
Tiba-tiba
Kazuki mendapat panggilan melalui walki talki. Dia adalah crew sebuah
film horor.
Sutradara : “Kazuki, gimana,
sih kamu memberikan penjelasan padanya? Ceapt! Atau kita tidak akan
menyelesaikan syuting kali ini.” ( marah-marah ).
Kazuki :
“Siap!” ( kembali ke belakang panggung, tiba-tiba ada Byou yang
sedang merekam suasana panggung dengan handycame ). “Byou,
bisakah kamu merekam di tempat lain? Kamu berada
di jalan. ( memanggil Manabu bahwa sound siap ) “Manabu, sound
siap!”
Manabu :
“Rui, beri Sakura mike. Ok, semua diam!”
Rui :
“Siap !!” ( menggoda Sakura dengan mike besar tersebut ).
Sakura :
“Hey, bukankah ini terlalu dekat? Pindahkan !” ( mendorong mike
itu ).
Rui :
“Hehehe.... peace, Sakura.”
Sakura : ( mencibir ). “Ok, siap!”
Sakura : ( mencibir ). “Ok, siap!”
Kazuki :
“Ok, kamera, roll, action ! Ini adalah adegan emosional. Harap
tenang ! Kamera! Roll! Action !!”
Sakura :
( akting lebay dengan melebarkan tangannya dan berputar-putar ). “Aku
mohon maafkan aku !!
Crew :
( kaget ).
Sakura :
( masih lebay ) “Kenapa kamu kembali !! ( menangis ) “Aku minta
maaf. Aku mohon tinggalkan aku. Aku tidak ingin hidup seperti
ini. Oh No!!!”
Sutradara :
“Cut !” ( menggelengkan kepala ) “Hebat ! Performa yang
memenangkan penghargaan !! ( menyindir ).
Waktunya
istirahat, Sakura lelah dan hendak ke ruang istirahat. Dia mengantuk,
karena memang syuting kali ini malam hari. Dia baru sadar, jika di
sampingnya ada Yuki yang memerankan setan dengan muka rusak. Dia
kaget, tapi tak menampakkan kekagetannya.
Sakura :
“Hmm, apa jenis film ini?” ( ia bertanya pada Yuki ).
Byou :
“Hai, Sakura.” ( masih dengan handycame-nya ).
Sakura :
“Ya..?” ( menguap ).
Byou :
“Bagaimana perasaanmu kembali membintangi film ini ?”
Sakura : “Oh...” ( tersenyum bohong ) “Film ini ? Aku merasa senang. Itu adalah karakterku. Karena, ketika aku membaca naskah, aku merasa terkesan.Peran ini sangat menantang bagiku.Juga pada akhirnya penonton akan sangat terkejut, karena gerakan memutar yang benar-benar luar biasa. Ya, begitu.”
Sakura : “Oh...” ( tersenyum bohong ) “Film ini ? Aku merasa senang. Itu adalah karakterku. Karena, ketika aku membaca naskah, aku merasa terkesan.Peran ini sangat menantang bagiku.Juga pada akhirnya penonton akan sangat terkejut, karena gerakan memutar yang benar-benar luar biasa. Ya, begitu.”
Byou :
“Ok, terimakasih atas waktumu.”
Sakura :
“Ok. Sama-sama.”
Byou :
( kini giliran Yuki ) “Hai, Yuki. Bagaimana perasaanmu tentang
peran ini ?”
Yuki :
( tersenyum, tapi tetap menakutkan ) “Aku sangat senang. Uhukkk
uhukkk” ( batuk-batuk ). “Sangat-sangat senang. (
batuk-batuk lagi ).
Byou :
( kasihan pada Yuki ) “Yuki, apakah kamu baik-baik saja ?”
Yuki :
( batuknya semakin parah, hingga ketika ia harus melakukan syuting ).
Syuting
di mulai lagi. Namun Yuki masih saja batuk-batuk.
Kazuki :
“Yuki, ketika aku bilang 'Action', kamu merangkak keluar dari sini,
ya.”
Sutradara :
“Kazuki, tutupi wajah hantu dengan rambutnya.”
Kazuki :
( menutup wajah Yuki dengan rambut Yuki ) “Maaf, ya.”
Yuki : “Tak masalah Uhuuuk.. uhuuuk. ( batuk-batuk terus ).
Yuki : “Tak masalah Uhuuuk.. uhuuuk. ( batuk-batuk terus ).
Kazuki :
( berbisik pada Yuki ) “Jika harus ditutupi, kenapa harus dimakeup
juga. Hmm.”
Yuki :
“Ya memang setan seperti ini, kan ?? Uhuuuuk.”
Sutradara :
“Ok, cukup, Kazuki !”
Kazuki :
“Ok, ini adegannya, dan kita akan lakukan. Cepat, semua bersiap.”
Manabu,
dan Byou merasa kasihan pada Yuki karena dia batuk-batuk terus.
Manabu :
“Kazuki.”
Kazuki :
“Apa?”
Manabu :
“Aku fikir Yuki lebih baik istirahat. Kelihatannya dia sakit.
Lihat, wajahnya pucat.”
Kazuki :
“Jelas saja wajahnya pucat, dia kan hantu. Ingat !”
Byou :
“Kudengar dia batuk terus sebelumnya.”
Kazuki :
“Lalu, apa yang harus kulakukan? Kita tak punya waktu.”
Manabu :
“Tapi dia tidak terlihat baik untuk melanjutkan.”
Yuki :
“Teman-teman, aku baik-baik saja.Uhuuukkk... Serius.”
Kazuki :
“Nah, lihat. Bagus, Yuki. Bagus. Syuting harus berlanjut. Siap ?!!
Padamkan lampu!”
Lampu
padam. Dan semua kembali ke tempat masing-masing. Kazuki adalah
pembantu sutradara, Manabu bertugas mengatur suara, Rui mengarahkan
mike, dan Byou tugasnya tidak begitu penting. Dia hanya merekam
beberapa adegan atau hanya sekedar koleksi video.
Manabu
dan Byou benar-benar kasihan pada Yuki. Yuki juga memaksakan diri
karena ini adalah syuting pertamanya.
Kazuki :
“Action!”
Beberapa
waktu setelah Kazuki bilang 'Action', Yuki tidak juga merangkak
keluar dari kegelapan. Semua bingung. Rui celingak-celingukan, karena
dia termasuk orang yang penakut. Apalagi dia berada di dekat
kegelapan tersebut. Byou dan Kazuki juga bingung. Ada apa yang
terjadi sebenarnya.
Sutradara :
“Cut! Kazuki, sudah kamu beri tahu, kan ?”
Kazuki : “Sudah, kok.”
Kazuki : “Sudah, kok.”
Sutradara :
“Wah, ini terlalu lama, kenapa dia tidak keluar?”
Kazuki :
“Hey, nyalakan lampu !” ( lalu, lampu menyala ).
Manabu :
“Oh, sial. Apa yang terjadi dengannya?”
Semua
crew berlari ke arah Yuki yang ternyata pingsan. Dia tergeletak tak
berdaya.
Byou :
“Yuki.. Yuki.. Dia pingsan.”
Kazuki :
“Byou, bawa dia ke rumah sakit sekarang.”
Byou
membawa ke rumah sakit. Tiba di sana, dokter dan suster ketakutan
karena makeup Yuki belum dihapus.
Yuki :
“Uhuuuk uhuuuk. Aku baik-baik saja, Byou. Aku mohon, kembalikan aku
ke panggung.”
Byou :
“Yuki, kamu tidak dapat melanjutkan syuting. Sekarang lebih baik
periksakan kesehatanmu di sini.”
Yuki :
“Tapi aku baik-baik saja. Aku merasa baik.”
Tiba
di ruang UGD, Byou dilarang masuk oleh dokter.
Dokter :
“Maaf, mohon tunggu di luar.”
Byou
menelpon Manabu, memberi kabar tentang Yuki.
Manabu :
“Yang benar? Ya sudah, jika sudah selesai secepatnya kembali ke
sini.” ( tuuut ) “Sial, kata Byou, keadaan Yuki sangat
parah. Tidak mungkin dia dapat melanjutkan film ini.”
Rui :
“Lalu, bagaimana ini ? Haruskah kita melanjutkan syuting?”
Kazuki :
( berkata pada sutradara ) “Pak, apakah kita harus merubah
endingnya ?”
Sutradara :
“Merubah. Apa maksutmu merubah? Apakah kalian membaca naskahku? Ini
ending baru, tahu ! Terutama kalimat terakhir pada peran Sakura.
Itu cemerlang !! Tidak ! Itu tidak bisa dirubah, dan aku tak mau
merubahnya. Enak saja.”
Manabu :
“Tapi Yuki tidak bisa melanjutkan syuting, Pak.”
Sutradara :
“Ahhh, baiklah. Lalu apa yang akan kalian lakukan.” ( menyerah
juga ). “Bantu aku bertukar pikiran dulu dan pastikan itu
akan bisa berubah sebaik mungkin.”
Rui :
( berunding pada Manabu dan Kazuki ) “Bagaimana sebuah film horor
berakhir?”
Manabu :
“Kupikir kita harus memiliki sentuhan yang baik.”
Kazuki :
“Apa maksudnya sentuhan ? Setiap sentuhan di dalam buku sudah
digunakan.”
Manabu :
( berfikir ) “Hei bagaimana jika di akhirnya semua orang adalah
hantu tapi tidak ada yang menyadari itu.”
Kazuki :
( memukul kepala Manabu ) “Itu biasa! Seperti kamu belum pernah
melihat sebelumnya.”
Manabu :
“Atau pada endingnya, kita melakukan kilas balik seperti sebuah
film hollywood. Wajahnya seperti itu karena dia memiliki
jerawat. Dan mendapat perawatan yang salah.”
Kazuki :
( memegang-megang pipinya ).
Manabu :
“Jadi itu sebabnya kulitnya yang membusuk dan jatuh
berkeping-keping. Bagaimana menurutmu ?” ( bertanya, dan
tersenyum karena idenya cemerlang ).
Sutradara :
“Aku suka itu. Kita bisa memamerkan efek makeup kita.” (
menyetujui )
Kazuki : “Terlalu lama.Aku berpikir kita tidak harus menambahkan apapunt untuk film ini sama sekali. Hanya merubah endingnya agar lebih dramatik. Membuat nyata dan tersentuh.”
Kazuki : “Terlalu lama.Aku berpikir kita tidak harus menambahkan apapunt untuk film ini sama sekali. Hanya merubah endingnya agar lebih dramatik. Membuat nyata dan tersentuh.”
Sutradara :
“Baik, cukup cukup. Kita terlalu jauh betukar pikiran.Ok, kita
tidak memiliki beberapa sentuhan. Hanya merubah ending agar
lebih dramatik, dan juga lebih nyata. Ok ?”
Kazuki :
“Ok, itu bagus. Bersiap, syuting !”
Semua
sibuk untuk melanjutkan syuting. Rui merapikan beberapa helai rambut
Sakura. Tapi karena jail, dia hendak menyentuh dada Sakura.
Rui :
“Sakura, mungkin aku akan menyisipkan mike kecil padamu.” (
tangannya jail, menyentuh dada )
Sakura : “Ok, baiklah. Hey, Rui, tanganmu terlalu dalam.”
Rui : “Oh.. Hehhe... Maaf.” ( memberikan kode 'ok' pada Manabu ).
Sakura : “Ok, baiklah. Hey, Rui, tanganmu terlalu dalam.”
Rui : “Oh.. Hehhe... Maaf.” ( memberikan kode 'ok' pada Manabu ).
Manabu :
“Cek mike-nya.”
Sakura :
“HELLO !!” ( sangat nyempreng ).
Manabu :
“Hmmm... ( menjauhkan headsetnya dari telinga ).
Kazuki :
“Ok, bersihkan frame. Siap. Action !!”
Sakura
mulai dengan aktingnya lagi. Dia sekarang berada di panggung dengan
sisi-sisi kaca.
Sakura :
“Akhirnya ini berakhir. Sekarang aku melihat diriku di cermin Aku
tidak ingin melihat bayanganmu hingga kapanpun. ( tertawa riang,
dan berbalik badan ).
Tak
disangka di sana ada Yuki, dengan makeup setannya sehingga
mengagetkan Sakura, dan juga crew yang lain. Semua tercengang. Rui
ketakutan. Tapi syuting masih berjalan.
Sakura :
“Owww wwaaa, sial!! Kau merasa baik sekarang ? Oh, kau membuatku
takut. Tapi aku senang kau baik- baik saja. Jadi kita dapat
kembali meneruskan film ini.”
Sutradara :
“Hey, Yuki kembali. Ini keren. Kita tak perlu merubah endingnya.
Hei, Kazuki. Tetap pada ending sebelumnya.” ( tampak senang
)
Istirahat tiba. Yuki dibantu crew untuk mengistirahatkan tubuhnya. Kazuki bertanya pada Manabu tentang Yuki.
Istirahat tiba. Yuki dibantu crew untuk mengistirahatkan tubuhnya. Kazuki bertanya pada Manabu tentang Yuki.
Kazuki :
“Katamu Yuki sakit. Bagaimana dia bisa kembali.”
Manabu :
“Byou bilang padaku begitu.”
Kazuki :
“Bodoh kau.”
Sutradara :
( memanggil Kazuki dengan walki talkinya ) Kazuki, siapkah kau untuk
adegan berikutnya?”
Kazuki :
“Siap, Pak.” ( pergi menemui sutradara ).
Rui :
“Manabu, bagaimana menurutmu dia bisa kembali ?” ( ketakutan ).
“Dan, dimana Byou?”
Dengan
perasaan takut, Manabu dan Rui mendekati Yuki yang sedang
duduk-duduk.
Manabu :
“Yuki, mmm... Dokter membiarkanmu kembali ?”
Yuki :
( diam dan hanya menangguk, dan masih batuk-batuk ).
Rui :
“Bagaimana dengan Byou ?”
Yuki :
( menatap tajam Manabu dan Rui ) “Ummm.. dapatkah kalian membawaku
ke ruang istirahat?”
Manabu :
( ketakutan ) “Rui, bawa dia ke ruang istirahat.”
Rui :
“Kenapa bukan kau saja.” ( ketakutan )
Manabu : ( pergi, dengan alasan sedang menerima pesan dari walky talky padahal walky talky dibawa Rui).
Manabu : ( pergi, dengan alasan sedang menerima pesan dari walky talky padahal walky talky dibawa Rui).
Rui :
“Manabu! Walky-mu ada di sini... ( ketakutan bukan main ).
Sedangkan
di rumah sakit, Byou menunggu hingga terkantuk-kantuk. Tiba-tiba
dokter keluar dari ruangan.
Byou :
“Dok, bagaimana keadaan pasien?”
Dokter : “Apakah Anda anggota keluarganya?”
Dokter : “Apakah Anda anggota keluarganya?”
Byou :
“Saya temannya.”
Dokter :
“Maaf, pasien telah meninggal.” ( pergi ).
Byou
kaget mendengar itu. Tapi dia pasrah saja. Lalu dia kembali ke tempat
syuting.
Sedangkan
Rui mengantarkan Yuki ke ruang istirahat. Dilihatnya, Yuki memang
benar-benar sakit. Tiba-tiba Byou menelpon Rui. Padahal Byou sedang
mengendarai mobil.
Byou :
“Halo.”
Rui : “Halo. Ada apa Byou?”
Byou : “Yuki sudah meninggal.”
Rui : “Halo. Ada apa Byou?”
Byou : “Yuki sudah meninggal.”
Rui :
“Apaa.... apa yang kau katakan, Byou?!”
Byou :
“Yuki sudah meninggal.” ( tiba-tiba hpnya terjatuh ).
Rui :
“Byou.. Byou !!”
Mendengar
itu Rui tambah takut. Lalu dipandangnya Yuki, terlihat menyeramkan.
Dia masih batuk-batuk, dan semakin parah hingga darah akibat batuknya
muncrat ke tubuh Rui. Dia ketakutan lagi. Tiba-tiba datang Sakura.
Rui meminta Sakura mengantar Yuki.
Rui :
“Sakura, Sakura, bisakah kau mengantarkan Yuki ke ruang istirahat?
Bisa, ya? Bisa, kan ??” ( lalu pergi menemui crew ).
Sakura :
“Hmmm, apa masakahnya. Ayo, yuki, aku akan membawamu.”
Di
ruang crew, Rui mengatakan apa yang terjadi, bahwa Yuki telah
meninggal.
Kazuki :
“Hey, apa yang terjadi?”
Rui : “Yuki sudah meninggal.”
Crew : ( tercengang ).
Rui : “Yuki sudah meninggal.”
Crew : ( tercengang ).
Kazuki :
“Lalu dia siapa ?”
Rui :
“Aku tak tahu. Byou bilang begitu padaku.”
Manabu : “Lalu dimana dia sekarang ?”
Manabu : “Lalu dimana dia sekarang ?”
Rui :
“Ada di ruang istirahat bersama Sakura.”
Crew
juga ketakutan, mereka semua pergi, kecuali Manabu, Kazuki, dan Rui.
Dia hendak menolong Sakura. Tapi mereka sendiri juga takut.
Manabu :
“Lebih baik selamatkan Sakura dulu. Dia artis utamanya.”
Kazuki : “Oh iya, lalu bagaimana dengan Byou ?”
Kazuki : “Oh iya, lalu bagaimana dengan Byou ?”
Rui :
“Aku tidak tahu. Tiba-tiba terputus.”
Kazuki : “Ayo, kita ke ruang istirahat dulu. Byou nanti kita urus.”
Tiba di ruang istirahat. Di sana ada Sakura, tapi Yuki sedang tertidur.
Kazuki : “Ayo, kita ke ruang istirahat dulu. Byou nanti kita urus.”
Tiba di ruang istirahat. Di sana ada Sakura, tapi Yuki sedang tertidur.
Rui :
“Sakura !! Sakura !!”
Sakura : “Ah, kau. Ada apa?”
Manabu : “Cepat pergi dari sana.”
Sakura : “Kenapa ??”
Sakura : “Ah, kau. Ada apa?”
Manabu : “Cepat pergi dari sana.”
Sakura : “Kenapa ??”
Yuki :
( tiba-tiba bangun ). “Hey...”
Kazuki :
“Lari !!!!!!!!!!”
Mendegar
Kazuki berkata lari, semua lari kecuali Sakura dan Yuki yang hanya
tinggal mereka berdua. Pikir mereka, Kazuki cs sudah gila, atau
hendak mengikuti film.
Manabu
mengambil mobil dan mengajak Rui dan juga Kazuki masuk. Manabu ada di
depan bersama Rui, dan Kazuki ada di belakang. Tiba-tiba mereka
melihat Byou berjalan kaki. Dia jadi sedikit aneh. Apa yang terjadi ?
Rui :
“Eh, itu Byou?”
Manabu : “Iya. Byou !! Cepat naik !!”
Manabu : “Iya. Byou !! Cepat naik !!”
Byou :
“Ada apa ?” ( tampak pucat ).
Kazuki :
“Manabu, cepat jalankan mobilnya !!”
Manabu :
“Iya, sabar!!” ( mobilpun telah berjalan ).
Kazuki :
“Kita hampir matiii...” ( ketakutan juga ).
Manabu :
“Byou, darimana saja kamu? Kenapa baru sampai sekarang ?”
Byou :
“Mobilku tabrakan.”
Kazuki :
( dia kaget, karena dia duduk berada dekat dengan Byou ).
Rui :
“Apakah kau baik-baik saja ?”
Byou :
“Aku baik-baik saja.”
Kazuki :
“Hey, Byou, kamubilang Yuki sudah meninggal ? Hantunya kembali ke
panggung.”
Byou :
“Apa??”
Kazuki :
“Dia tidak menyadari jika dia sudah mati. Dia menakut-nakuti kita.”
Byou :
( tiba-tiba ada darah mengalir dari kepalanya, tapi ia tak sadar ).
Kazuki :
“Hey, ada apa dengan kepalamu. Kau berdarah.”
Manabu
dan Rui menyadari seseuatu terjadi pada Byou. Manabu melihat mobil
Byou terperosok dan remuk bagian depannya. Itu berarti Byou juga
telah meninggal. Manabu membanting setir. Semua menjerit, kecuali
Byou yang tetap cool itu. Byou memang cool, dan ganteng.
Kazuki :
“Hey, kau itu kenapa!! Lihat, Byou kasihan. Darahnya mengalir
terus.”
Manabu : ( berbisik pada Rui ) “Rui, lihat itu.” ( menunjuk ke mobil Byou ).
Manabu : ( berbisik pada Rui ) “Rui, lihat itu.” ( menunjuk ke mobil Byou ).
Rui :
( menoleh ) “Ha??!! Manabu, ayo kita keluar.”
Manabu
dan Rui keluar dari mobil karena ketakutan. Tapi Kazuki masih di
dalam bersama Byou. Ada apa dengan Manabu dan Rui, pikir Kazuki. Tapi
Byou tetap cool.
Manabu :
“Kazuki, keluarlah. Cepat !!”
Kazuki : “Apa !! Kalian bicara apa !!”
Byou : ( celingukan ) “Ada apa mereka?”
Kazuki : “Entahlah.”
Kazuki : “Apa !! Kalian bicara apa !!”
Byou : ( celingukan ) “Ada apa mereka?”
Kazuki : “Entahlah.”
Rui :
“Kazuki, lihat itu !!” ( menunjuk mobil Byou ).
Kazuki :
( melihat ke arah mobil ) “Ha...!!” ( memandang Byou ).
Byou :
( darahnya semakin banyak mengalir, tapi tetap cool ).
Kazuki :
( ketakutan ). “Byouuu, jangan ganggu aku. Aku mohon.”
Byou :
( mengunci pintu agar Kazuki tidak lari juga ) “Apa sih yang kau
takutkan? Aku tidak di mobil ketika tertabrak.”
Kazuki :
“Oh ??”
Byou
menceritakan kejadian yang di alaminya. Ketika dia menelpon rui,
hp-nya terjatuh dan dia tak tahu jika di depannya ada truk, jadi dia
banting setir. Sehingga dia terperosok. Dia keluar dari mobil,
berjalan tertaih ke tengah jalan. Tapi ada truk lagi di depannya.
Sopir truk itu kaget, dan banting setir juga ke arah mobil Byou,
sehingga mobilnya hancur.
Kazuki :
“Oh.. Begitu rupanya.” ( merasa lega ). “Huft, kamu membuatku
takut! Sial! Manabu, Rui, kembali ke mobil.”
Rui : “Apa ??”
Kazuki : “Ha. Hantu Yuki di belakangmu !!”
Byou : “Hey, cepat masuk!! Cepat !!”
Rui : “Apa ??”
Kazuki : “Ha. Hantu Yuki di belakangmu !!”
Byou : “Hey, cepat masuk!! Cepat !!”
Manabu :
( menoleh ke belakang. Ruipun juga. Mereka lari dan masuk mobil ).
Kazuki :
“Cepat, nyalakan mobilnya !!”
Manabu :
“Oh, sial. Habis bensinnya.”
Rui : “Oh... tidak. Eh, di mana hantu Yuki ?”
Mereka : ( celingukan, tiba-tiba mereka dikagetkan Yuki yang muncul tiba-tiba di dekat Kazuki )
Rui : “Oh... tidak. Eh, di mana hantu Yuki ?”
Mereka : ( celingukan, tiba-tiba mereka dikagetkan Yuki yang muncul tiba-tiba di dekat Kazuki )
Yuki :
“Teman-teman.”
Mereka :
“Huwaaaaaaaaaaaaaaaa !!!!”
Yuki :
“Hey, teman-teman, bawa aku ke rumah sakit.”
Manabu :
“Sudah terlambat. Kau hanya butuh kuburan.”
Yuki :
“Aku belum mati. Hey!! Aku kabur dari rumah sakit.”
Semua :
( celingukan ) “Huh??”
Yuki
menceritakan bagaimana dia bisa kabur. Ketika suster sedang tidak
memeriksa, dia berencana kabur. Tapi ada Byou yang sedang menunggu
hasil pemeriksaan Yuki.
Rui :
“Byou, apa yang terjadi ?”
Byou :
“Dokter bilang padaku jika dia sudah mati.”
Yuki :
“Serius, tapi aku belum mati.”
Tiba-tiba
hp Byou berbunyi, tapi bunyinya suara gadis menjerit. Dia kena marah
lagi.
Semua :
“Huwaaaaaaaaa!!”
Rui : “Hp siapa ini !!!”
Rui : “Hp siapa ini !!!”
Byou :
“Punyaku.” ( jawabnya dengan wajah imut-imut ).
Kazuki :
“Cepat ganti yang lain!! Dasar!!”
Byou :
“Halo?”
Suster :
“Halo. Kami dari rumah sakit. Apakah pasien Yuki sudah dikembalikan
ke keluarganya?”
Byou :
“Apa maksudnya?”
Suster :
“Pasien menghilang.”
Byou :
“Tapi dokter bilang jika Yuki sudah meninggal.”
Suster :
“Meninggal ? Siapa yang bilang begitu?”
Byou : “Dokter chubby, dan berkacamata.”
Suster : “Oh, maaf, dokter itu kembar. Jadi Anda salah tangkap.
Byou : “Dokter chubby, dan berkacamata.”
Suster : “Oh, maaf, dokter itu kembar. Jadi Anda salah tangkap.
Byou :
( tttuuuuuuuuuttt )
Manabu :
“Jadi Yuki belum meninggal?”
Kazuki :
“huft, ayo lebih baik kita bawa Yuki kembali ke rumah sakit.”
Rui :
“Tapi bagaimana kita bisa pergi. Kita kehabisan bensin.”
Tiba-tiba
Sakura datang dari arah berlawanan. Dia menagntuk sambil mengendarai
mobilnya. Dia tidak melihat di depannya ada Byou, Manabu, Kazuki,
Rui, dan Yuki.
Tapi
karena jeritan mereka, Sakura memberhentikan mobilnya. Dan membawa
Yuki ke rumah sakit.
Beberapa
bulan kemudian, film yang digarap itupun laku keras dengan tema
diganti seperti apa yang terjadi pada mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar