Gaara Transforms Into Tree Stump - Naruto

Kamis, 26 April 2012

# CAMERA, ROLL, ACTION !!! #

Sakura : “Kenapa kau datang lagi !! Maafkan aku !! Aku mohon, tinggalkan aky sendiri. Maafkan aku, aku mohon maafkan aku. Berhenti menghantuiku.” ( menangis ).
Sutradara : “Cut !!”
Kazuki : “Sakura, aktingmu sekarang tidak benar. Ini adalah sekuel, sehingga penonton berharap lebih aktingmu bagus.” ( marah-marah ).
Sakura : “Lebih dari apa yang hanya kulakukan ?”
Kazuki : “Ya. Kumohon lebih.”

Tiba-tiba Kazuki mendapat panggilan melalui walki talki. Dia adalah crew sebuah film horor.

Sutradara : “Kazuki, gimana, sih kamu memberikan penjelasan padanya? Ceapt! Atau kita tidak akan menyelesaikan syuting kali ini.” ( marah-marah ).
Kazuki : “Siap!” ( kembali ke belakang panggung, tiba-tiba ada Byou yang sedang merekam suasana panggung dengan handycame ). “Byou, bisakah kamu merekam di tempat lain? Kamu berada di jalan. ( memanggil Manabu bahwa sound siap ) “Manabu, sound siap!”
Manabu : “Rui, beri Sakura mike. Ok, semua diam!”
Rui : “Siap !!” ( menggoda Sakura dengan mike besar tersebut ).
Sakura : “Hey, bukankah ini terlalu dekat? Pindahkan !” ( mendorong mike itu ).
Rui : “Hehehe.... peace, Sakura.”
Sakura : ( mencibir ). “Ok, siap!”
Kazuki : “Ok, kamera, roll, action ! Ini adalah adegan emosional. Harap tenang ! Kamera! Roll! Action !!”
Sakura : ( akting lebay dengan melebarkan tangannya dan berputar-putar ). “Aku mohon maafkan aku !!
Crew : ( kaget ).
Sakura : ( masih lebay ) “Kenapa kamu kembali !! ( menangis ) “Aku minta maaf. Aku mohon tinggalkan aku. Aku tidak ingin hidup seperti ini. Oh No!!!”
Sutradara : “Cut !” ( menggelengkan kepala ) “Hebat ! Performa yang memenangkan penghargaan !! ( menyindir ).

Waktunya istirahat, Sakura lelah dan hendak ke ruang istirahat. Dia mengantuk, karena memang syuting kali ini malam hari. Dia baru sadar, jika di sampingnya ada Yuki yang memerankan setan dengan muka rusak. Dia kaget, tapi tak menampakkan kekagetannya.

Sakura : “Hmm, apa jenis film ini?” ( ia bertanya pada Yuki ).
Byou : “Hai, Sakura.” ( masih dengan handycame-nya ).
Sakura : “Ya..?” ( menguap ).
Byou : “Bagaimana perasaanmu kembali membintangi film ini ?”
Sakura : “Oh...” ( tersenyum bohong ) “Film ini ? Aku merasa senang. Itu adalah karakterku. Karena, ketika aku membaca naskah, aku merasa terkesan.Peran ini sangat menantang bagiku.Juga pada akhirnya penonton akan sangat terkejut, karena gerakan memutar yang benar-benar luar biasa. Ya, begitu.”
Byou : “Ok, terimakasih atas waktumu.”
Sakura : “Ok. Sama-sama.”
Byou : ( kini giliran Yuki ) “Hai, Yuki. Bagaimana perasaanmu tentang peran ini ?”
Yuki : ( tersenyum, tapi tetap menakutkan ) “Aku sangat senang. Uhukkk uhukkk” ( batuk-batuk ). “Sangat-sangat senang. ( batuk-batuk lagi ).
Byou : ( kasihan pada Yuki ) “Yuki, apakah kamu baik-baik saja ?”
Yuki : ( batuknya semakin parah, hingga ketika ia harus melakukan syuting ).

Syuting di mulai lagi. Namun Yuki masih saja batuk-batuk.

Kazuki : “Yuki, ketika aku bilang 'Action', kamu merangkak keluar dari sini, ya.”
Sutradara : “Kazuki, tutupi wajah hantu dengan rambutnya.”
Kazuki : ( menutup wajah Yuki dengan rambut Yuki ) “Maaf, ya.”
Yuki : “Tak masalah Uhuuuk.. uhuuuk. ( batuk-batuk terus ).
Kazuki : ( berbisik pada Yuki ) “Jika harus ditutupi, kenapa harus dimakeup juga. Hmm.”
Yuki : “Ya memang setan seperti ini, kan ?? Uhuuuuk.”
Sutradara : “Ok, cukup, Kazuki !”
Kazuki : “Ok, ini adegannya, dan kita akan lakukan. Cepat, semua bersiap.”

Manabu, dan Byou merasa kasihan pada Yuki karena dia batuk-batuk terus.

Manabu : “Kazuki.”
Kazuki : “Apa?”
Manabu : “Aku fikir Yuki lebih baik istirahat. Kelihatannya dia sakit. Lihat, wajahnya pucat.”
Kazuki : “Jelas saja wajahnya pucat, dia kan hantu. Ingat !”
Byou : “Kudengar dia batuk terus sebelumnya.”
Kazuki : “Lalu, apa yang harus kulakukan? Kita tak punya waktu.”
Manabu : “Tapi dia tidak terlihat baik untuk melanjutkan.”
Yuki : “Teman-teman, aku baik-baik saja.Uhuuukkk... Serius.”
Kazuki : “Nah, lihat. Bagus, Yuki. Bagus. Syuting harus berlanjut. Siap ?!! Padamkan lampu!”

Lampu padam. Dan semua kembali ke tempat masing-masing. Kazuki adalah pembantu sutradara, Manabu bertugas mengatur suara, Rui mengarahkan mike, dan Byou tugasnya tidak begitu penting. Dia hanya merekam beberapa adegan atau hanya sekedar koleksi video.
Manabu dan Byou benar-benar kasihan pada Yuki. Yuki juga memaksakan diri karena ini adalah syuting pertamanya.

Kazuki : “Action!”

Beberapa waktu setelah Kazuki bilang 'Action', Yuki tidak juga merangkak keluar dari kegelapan. Semua bingung. Rui celingak-celingukan, karena dia termasuk orang yang penakut. Apalagi dia berada di dekat kegelapan tersebut. Byou dan Kazuki juga bingung. Ada apa yang terjadi sebenarnya.

Sutradara : “Cut! Kazuki, sudah kamu beri tahu, kan ?”
Kazuki : “Sudah, kok.”
Sutradara : “Wah, ini terlalu lama, kenapa dia tidak keluar?”
Kazuki : “Hey, nyalakan lampu !” ( lalu, lampu menyala ).
Manabu : “Oh, sial. Apa yang terjadi dengannya?”

Semua crew berlari ke arah Yuki yang ternyata pingsan. Dia tergeletak tak berdaya.

Byou : “Yuki.. Yuki.. Dia pingsan.”
Kazuki : “Byou, bawa dia ke rumah sakit sekarang.”

Byou membawa ke rumah sakit. Tiba di sana, dokter dan suster ketakutan karena makeup Yuki belum dihapus.

Yuki : “Uhuuuk uhuuuk. Aku baik-baik saja, Byou. Aku mohon, kembalikan aku ke panggung.”
Byou : “Yuki, kamu tidak dapat melanjutkan syuting. Sekarang lebih baik periksakan kesehatanmu di sini.”
Yuki : “Tapi aku baik-baik saja. Aku merasa baik.”

Tiba di ruang UGD, Byou dilarang masuk oleh dokter.

Dokter : “Maaf, mohon tunggu di luar.”

Byou menelpon Manabu, memberi kabar tentang Yuki.

Manabu : “Yang benar? Ya sudah, jika sudah selesai secepatnya kembali ke sini.” ( tuuut ) “Sial, kata Byou, keadaan Yuki sangat parah. Tidak mungkin dia dapat melanjutkan film ini.”
Rui : “Lalu, bagaimana ini ? Haruskah kita melanjutkan syuting?”
Kazuki : ( berkata pada sutradara ) “Pak, apakah kita harus merubah endingnya ?”
Sutradara : “Merubah. Apa maksutmu merubah? Apakah kalian membaca naskahku? Ini ending baru, tahu ! Terutama kalimat terakhir pada peran Sakura. Itu cemerlang !! Tidak ! Itu tidak bisa dirubah, dan aku tak mau merubahnya. Enak saja.”
Manabu : “Tapi Yuki tidak bisa melanjutkan syuting, Pak.”
Sutradara : “Ahhh, baiklah. Lalu apa yang akan kalian lakukan.” ( menyerah juga ). “Bantu aku bertukar pikiran dulu dan pastikan itu akan bisa berubah sebaik mungkin.”
Rui : ( berunding pada Manabu dan Kazuki ) “Bagaimana sebuah film horor berakhir?”
Manabu : “Kupikir kita harus memiliki sentuhan yang baik.”
Kazuki : “Apa maksudnya sentuhan ? Setiap sentuhan di dalam buku sudah digunakan.”
Manabu : ( berfikir ) “Hei bagaimana jika di akhirnya semua orang adalah hantu tapi tidak ada yang menyadari itu.”
Kazuki : ( memukul kepala Manabu ) “Itu biasa! Seperti kamu belum pernah melihat sebelumnya.”
Rui : “Aku berfikir sesuatu. Mari kita bangkitan bahwa hantu adalah benar-benar tidak mati.”
Manabu : “Atau pada endingnya, kita melakukan kilas balik seperti sebuah film hollywood. Wajahnya seperti itu karena dia memiliki jerawat. Dan mendapat perawatan yang salah.”
Kazuki : ( memegang-megang pipinya ).
Manabu : “Jadi itu sebabnya kulitnya yang membusuk dan jatuh berkeping-keping. Bagaimana menurutmu ?” ( bertanya, dan tersenyum karena idenya cemerlang ).
Sutradara : “Aku suka itu. Kita bisa memamerkan efek makeup kita.” ( menyetujui )
Kazuki : “Terlalu lama.Aku berpikir kita tidak harus menambahkan apapunt untuk film ini sama sekali. Hanya merubah endingnya agar lebih dramatik. Membuat nyata dan tersentuh.”
Sutradara : “Baik, cukup cukup. Kita terlalu jauh betukar pikiran.Ok, kita tidak memiliki beberapa sentuhan. Hanya merubah ending agar lebih dramatik, dan juga lebih nyata. Ok ?”
Kazuki : “Ok, itu bagus. Bersiap, syuting !”

Semua sibuk untuk melanjutkan syuting. Rui merapikan beberapa helai rambut Sakura. Tapi karena jail, dia hendak menyentuh dada Sakura.

Rui : “Sakura, mungkin aku akan menyisipkan mike kecil padamu.” ( tangannya jail, menyentuh dada )
Sakura : “Ok, baiklah. Hey, Rui, tanganmu terlalu dalam.”
Rui : “Oh.. Hehhe... Maaf.” ( memberikan kode 'ok' pada Manabu ).
Manabu : “Cek mike-nya.”
Sakura : “HELLO !!” ( sangat nyempreng ).
Manabu : “Hmmm... ( menjauhkan headsetnya dari telinga ).
Kazuki : “Ok, bersihkan frame. Siap. Action !!”

Sakura mulai dengan aktingnya lagi. Dia sekarang berada di panggung dengan sisi-sisi kaca.

Sakura : “Akhirnya ini berakhir. Sekarang aku melihat diriku di cermin Aku tidak ingin melihat bayanganmu hingga kapanpun. ( tertawa riang, dan berbalik badan ).

Tak disangka di sana ada Yuki, dengan makeup setannya sehingga mengagetkan Sakura, dan juga crew yang lain. Semua tercengang. Rui ketakutan. Tapi syuting masih berjalan.

Sakura : “Owww wwaaa, sial!! Kau merasa baik sekarang ? Oh, kau membuatku takut. Tapi aku senang kau baik- baik saja. Jadi kita dapat kembali meneruskan film ini.”
Sutradara : “Hey, Yuki kembali. Ini keren. Kita tak perlu merubah endingnya. Hei, Kazuki. Tetap pada ending sebelumnya.” ( tampak senang )

Istirahat tiba. Yuki dibantu crew untuk mengistirahatkan tubuhnya. Kazuki bertanya pada Manabu tentang Yuki.

Kazuki : “Katamu Yuki sakit. Bagaimana dia bisa kembali.”
Manabu : “Byou bilang padaku begitu.”
Kazuki : “Bodoh kau.”
Sutradara : ( memanggil Kazuki dengan walki talkinya ) Kazuki, siapkah kau untuk adegan berikutnya?”
Kazuki : “Siap, Pak.” ( pergi menemui sutradara ).
Rui : “Manabu, bagaimana menurutmu dia bisa kembali ?” ( ketakutan ). “Dan, dimana Byou?”

Dengan perasaan takut, Manabu dan Rui mendekati Yuki yang sedang duduk-duduk.

Manabu : “Yuki, mmm... Dokter membiarkanmu kembali ?”
Yuki : ( diam dan hanya menangguk, dan masih batuk-batuk ).
Rui : “Bagaimana dengan Byou ?”
Yuki : ( menatap tajam Manabu dan Rui ) “Ummm.. dapatkah kalian membawaku ke ruang istirahat?”
Manabu : ( ketakutan ) “Rui, bawa dia ke ruang istirahat.”
Rui : “Kenapa bukan kau saja.” ( ketakutan )
Manabu : ( pergi, dengan alasan sedang menerima pesan dari walky talky padahal walky talky dibawa Rui).
Rui : “Manabu! Walky-mu ada di sini... ( ketakutan bukan main ).

Sedangkan di rumah sakit, Byou menunggu hingga terkantuk-kantuk. Tiba-tiba dokter keluar dari ruangan.

Byou : “Dok, bagaimana keadaan pasien?”
Dokter : “Apakah Anda anggota keluarganya?”
Byou : “Saya temannya.”
Dokter : “Maaf, pasien telah meninggal.” ( pergi ).

Byou kaget mendengar itu. Tapi dia pasrah saja. Lalu dia kembali ke tempat syuting.
Sedangkan Rui mengantarkan Yuki ke ruang istirahat. Dilihatnya, Yuki memang benar-benar sakit. Tiba-tiba Byou menelpon Rui. Padahal Byou sedang mengendarai mobil.

Byou : “Halo.”
Rui : “Halo. Ada apa Byou?”
Byou : “Yuki sudah meninggal.”
Rui : “Apaa.... apa yang kau katakan, Byou?!”
Byou : “Yuki sudah meninggal.” ( tiba-tiba hpnya terjatuh ).
Rui : “Byou.. Byou !!”

Mendengar itu Rui tambah takut. Lalu dipandangnya Yuki, terlihat menyeramkan. Dia masih batuk-batuk, dan semakin parah hingga darah akibat batuknya muncrat ke tubuh Rui. Dia ketakutan lagi. Tiba-tiba datang Sakura. Rui meminta Sakura mengantar Yuki.

Rui : “Sakura, Sakura, bisakah kau mengantarkan Yuki ke ruang istirahat? Bisa, ya? Bisa, kan ??” ( lalu pergi menemui crew ).
Sakura : “Hmmm, apa masakahnya. Ayo, yuki, aku akan membawamu.”

Di ruang crew, Rui mengatakan apa yang terjadi, bahwa Yuki telah meninggal.

Kazuki : “Hey, apa yang terjadi?”
Rui : “Yuki sudah meninggal.”
Crew : ( tercengang ).
Kazuki : “Lalu dia siapa ?”
Rui : “Aku tak tahu. Byou bilang begitu padaku.”
Manabu : “Lalu dimana dia sekarang ?”
Rui : “Ada di ruang istirahat bersama Sakura.”

Crew juga ketakutan, mereka semua pergi, kecuali Manabu, Kazuki, dan Rui. Dia hendak menolong Sakura. Tapi mereka sendiri juga takut.

Manabu : “Lebih baik selamatkan Sakura dulu. Dia artis utamanya.”
Kazuki : “Oh iya, lalu bagaimana dengan Byou ?”
Rui : “Aku tidak tahu. Tiba-tiba terputus.”
Kazuki : “Ayo, kita ke ruang istirahat dulu. Byou nanti kita urus.”

Tiba di ruang istirahat. Di sana ada Sakura, tapi Yuki sedang tertidur.

Rui : “Sakura !! Sakura !!”
Sakura : “Ah, kau. Ada apa?”
Manabu : “Cepat pergi dari sana.”
Sakura : “Kenapa ??”
Yuki : ( tiba-tiba bangun ). “Hey...”
Kazuki : “Lari !!!!!!!!!!”

Mendegar Kazuki berkata lari, semua lari kecuali Sakura dan Yuki yang hanya tinggal mereka berdua. Pikir mereka, Kazuki cs sudah gila, atau hendak mengikuti film.
Manabu mengambil mobil dan mengajak Rui dan juga Kazuki masuk. Manabu ada di depan bersama Rui, dan Kazuki ada di belakang. Tiba-tiba mereka melihat Byou berjalan kaki. Dia jadi sedikit aneh. Apa yang terjadi ?

Rui : “Eh, itu Byou?”
Manabu : “Iya. Byou !! Cepat naik !!”
Byou : “Ada apa ?” ( tampak pucat ).
Kazuki : “Manabu, cepat jalankan mobilnya !!”
Manabu : “Iya, sabar!!” ( mobilpun telah berjalan ).
Kazuki : “Kita hampir matiii...” ( ketakutan juga ).
Manabu : “Byou, darimana saja kamu? Kenapa baru sampai sekarang ?”
Byou : “Mobilku tabrakan.”
Kazuki : ( dia kaget, karena dia duduk berada dekat dengan Byou ).
Rui : “Apakah kau baik-baik saja ?”
Byou : “Aku baik-baik saja.”
Kazuki : “Hey, Byou, kamubilang Yuki sudah meninggal ? Hantunya kembali ke panggung.”
Byou : “Apa??”
Kazuki : “Dia tidak menyadari jika dia sudah mati. Dia menakut-nakuti kita.”
Byou : ( tiba-tiba ada darah mengalir dari kepalanya, tapi ia tak sadar ).
Kazuki : “Hey, ada apa dengan kepalamu. Kau berdarah.”

Manabu dan Rui menyadari seseuatu terjadi pada Byou. Manabu melihat mobil Byou terperosok dan remuk bagian depannya. Itu berarti Byou juga telah meninggal. Manabu membanting setir. Semua menjerit, kecuali Byou yang tetap cool itu. Byou memang cool, dan ganteng.

Kazuki : “Hey, kau itu kenapa!! Lihat, Byou kasihan. Darahnya mengalir terus.”
Manabu : ( berbisik pada Rui ) “Rui, lihat itu.” ( menunjuk ke mobil Byou ).
Rui : ( menoleh ) “Ha??!! Manabu, ayo kita keluar.”

Manabu dan Rui keluar dari mobil karena ketakutan. Tapi Kazuki masih di dalam bersama Byou. Ada apa dengan Manabu dan Rui, pikir Kazuki. Tapi Byou tetap cool.

Manabu : “Kazuki, keluarlah. Cepat !!”
Kazuki : “Apa !! Kalian bicara apa !!”
Byou : ( celingukan ) “Ada apa mereka?”
Kazuki : “Entahlah.”
Rui : “Kazuki, lihat itu !!” ( menunjuk mobil Byou ).
Kazuki : ( melihat ke arah mobil ) “Ha...!!” ( memandang Byou ).
Byou : ( darahnya semakin banyak mengalir, tapi tetap cool ).
Kazuki : ( ketakutan ). “Byouuu, jangan ganggu aku. Aku mohon.”
Byou : ( mengunci pintu agar Kazuki tidak lari juga ) “Apa sih yang kau takutkan? Aku tidak di mobil ketika tertabrak.”
Kazuki : “Oh ??”

Byou menceritakan kejadian yang di alaminya. Ketika dia menelpon rui, hp-nya terjatuh dan dia tak tahu jika di depannya ada truk, jadi dia banting setir. Sehingga dia terperosok. Dia keluar dari mobil, berjalan tertaih ke tengah jalan. Tapi ada truk lagi di depannya. Sopir truk itu kaget, dan banting setir juga ke arah mobil Byou, sehingga mobilnya hancur.

Kazuki : “Oh.. Begitu rupanya.” ( merasa lega ). “Huft, kamu membuatku takut! Sial! Manabu, Rui, kembali ke mobil.”
Rui : “Apa ??”
Kazuki : “Ha. Hantu Yuki di belakangmu !!”
Byou : “Hey, cepat masuk!! Cepat !!”
Manabu : ( menoleh ke belakang. Ruipun juga. Mereka lari dan masuk mobil ).
Kazuki : “Cepat, nyalakan mobilnya !!”
Manabu : “Oh, sial. Habis bensinnya.”
Rui : “Oh... tidak. Eh, di mana hantu Yuki ?”
Mereka : ( celingukan, tiba-tiba mereka dikagetkan Yuki yang muncul tiba-tiba di dekat Kazuki )
Yuki : “Teman-teman.”
Mereka : “Huwaaaaaaaaaaaaaaaa !!!!”
Yuki : “Hey, teman-teman, bawa aku ke rumah sakit.”
Manabu : “Sudah terlambat. Kau hanya butuh kuburan.”
Yuki : “Aku belum mati. Hey!! Aku kabur dari rumah sakit.”
Semua : ( celingukan ) “Huh??”

Yuki menceritakan bagaimana dia bisa kabur. Ketika suster sedang tidak memeriksa, dia berencana kabur. Tapi ada Byou yang sedang menunggu hasil pemeriksaan Yuki.

Rui : “Byou, apa yang terjadi ?”
Byou : “Dokter bilang padaku jika dia sudah mati.”
Yuki : “Serius, tapi aku belum mati.”

Tiba-tiba hp Byou berbunyi, tapi bunyinya suara gadis menjerit. Dia kena marah lagi.

Semua : “Huwaaaaaaaaa!!”
Rui : “Hp siapa ini !!!”
Byou : “Punyaku.” ( jawabnya dengan wajah imut-imut ).
Kazuki : “Cepat ganti yang lain!! Dasar!!”
Byou : “Halo?”
Suster : “Halo. Kami dari rumah sakit. Apakah pasien Yuki sudah dikembalikan ke keluarganya?”
Byou : “Apa maksudnya?”
Suster : “Pasien menghilang.”
Byou : “Tapi dokter bilang jika Yuki sudah meninggal.”
Suster : “Meninggal ? Siapa yang bilang begitu?”
Byou : “Dokter chubby, dan berkacamata.”
Suster : “Oh, maaf, dokter itu kembar. Jadi Anda salah tangkap.
Byou : ( tttuuuuuuuuuttt )
Manabu : “Jadi Yuki belum meninggal?”
Kazuki : “huft, ayo lebih baik kita bawa Yuki kembali ke rumah sakit.”
Rui : “Tapi bagaimana kita bisa pergi. Kita kehabisan bensin.”

Tiba-tiba Sakura datang dari arah berlawanan. Dia menagntuk sambil mengendarai mobilnya. Dia tidak melihat di depannya ada Byou, Manabu, Kazuki, Rui, dan Yuki.
Tapi karena jeritan mereka, Sakura memberhentikan mobilnya. Dan membawa Yuki ke rumah sakit.
Beberapa bulan kemudian, film yang digarap itupun laku keras dengan tema diganti seperti apa yang terjadi pada mereka.

Tidak ada komentar: