Orochimaru
kini telah pulang. Dan kembali ke kelompok itu. Kedatangan kembali
sang mantan ketua membuat buyar kelompok. Makanya Pein
memisah-misahkan ke 10 anggotanya untuk membentuk duo. Deidara dengan
Sasori, selain karena anggota termuda, keduanya berbakat dalam seni.
Itachi dan Kisame, sebenarnya mereka tak memiliki kesamaan, namun
karena keakraban mereka jadi mereka diduokan. Kakuzu dan Hidan,
mereka diduokan karena mereka adalah bendahara. Zetsu dan Konan,
mereka pecinta flora. Keduanya kini sudah akrab. Dan Tobi dengan
Orochimaru. Tobi termasuk anak yang usil, jail, dan caper, makanya
dia diduokan dengan Orochimaru agar lebih dewasa.
Pada
suatu hari perkumpulan itu sedang melakukan rapat.
Orochimaru :
“Lalu, apa yang akan kita bahas, Pein ?”
Pein : “Aku
ingin mengadakan piknik. Bukankah sudah lama kita tak bertamasya ?”
Deidara :
“Setuju ketua. Aku mendambakan udara luar.”
Kakuzu :
“Bukankah hanya buang-buang uang, Pein ?”
Hidan :
“Benar kata Kakuzu. Hanya buang-buang uang.”
Pein : “Aku
juga berfikir begitu. Tapi kita sudah lama sekali tak melakukan itu.”
Zetsu :
“Pein benar. Kakuzu dan Hidan juga benar.”
Tobi : “Tak
seharusnya Kakuzu dan Hidan begitu. Kita, kan mau senang-senang.
Kenapa kalian menolak.”
Hidan :
“Kita tak menolak. Aku, sih mau-mau saja asal piknik kita
menghasilkan.”
Sasori :
“Bagaimana jika kita juga jualan.”
Itachi :
“Sambil menyelam minum air ??”
Kisame : “Air ? Aku minta air.” ( Kisame memang begitu. Latah air ).
Kisame : “Air ? Aku minta air.” ( Kisame memang begitu. Latah air ).
Konan :
“Kebiasaanmu, Kis, latah air. Ini.” ( Konan memberikan air minum
).
Orochi :
“Jadi yang setuju kita piknik siapa ?”
Tak ada yang
angkat tangan karena masih mereka pikirkan. Akhirnya Orochimaru
memutuskan untuk menduokan mereka. Karena Pein sendirian, Orochi dan
Tobi memutuskan untuk menemaninya.
Orochi :
“Seharusnya kamu bisa lebih tegas dari ini, Pein.”
Pein :
“Maafkan aku yang tak bisa tegas.” ( Pein menunduk ).
Orochi :
“Bukan tak bisa, tapi belum bisa. Tegaslah sebagai ketua seperti
aku dulu.”
Tobi :
“Kurasa ketua sudah cukup tegas, tapi masih takut sama anggota yang
lain yang menolak usulan ketua.”
Pein : “Ya,
mungkin kamu benar, Tob.”
Orochi :
“Kamu takut sama Kakuzu dan Hidan ?”
Pein :
“Wakaranai. Tapi dia selalu menolak semua usulanku.” ( Wakaranai
=> aku tak tahu ).
Orochi :
“Tenang saja. Aku akan membantumu.”
Sedangkan
mereka yang berduo-duo tersebut juga berbincang-bincang.
Deidara :
“Apakah kamu setuju dengan usulan ketua ?”
Sasori :
“Entahlah. Tapi kita memang sudah lama tak bertamasya.”
Deidara :
“Iya. Benar. Mmm... Usulanmu tadi bukannya lumayan cemerlang juga.”
Sasori :
“Yang sekalian jualan tadi ?”
Deidara : “Ya
iyalaaah.”
Sasori :
“Tapi jualan apa ?”
Deidara :
“Masih kupikirkan.”
Zetsu dan
Konan juga berbincang-bincang.
Zetsu :
“Orochimaru sudah kembali. Kini aku ditugaskan lagi denganmu.”
Konan :
“Karena kita sama-sama suka flora.”
Zetsu :
“Lalu, apakah menurutmu Hidan dan Kakuzu akan mau mengikuti usulan
kekasihmu?”
Konan :
“Mungkin. Kita lihat saja nanti.”
Hampir satu
jam rapat berlangsung. Namun Kakuzu dan Hidan masih belum juga mau.
Dengan lantang Sasori mengusulkan.
Sasori :
“Aku dan Deidara mempunyai usul.”
Orochi :
“Apa ?”
Deidara :
“Kita jualan. Nah jualannya kita buat dengan keahlian kita
masing-masing.”
Itachi :
“Asal jangan seperti dulu lagi aku mau.”
Orochi :
“Seperti dulu ? Memangnya apa ?”
Kisame :
“Kita membuat kebun binatang. Karena kondisi ekonomi saat itu
benar-benar sekarat. Lalu karena kesalahan Deidara kebun
binatang buatan kami hancur.”
Deidara :
“Itu, kan gara-gara kamu minta seaworld. Aku sudah bilang, aku tak
yakin dengan seaworld. Tapi malah yang lain memaksa.”
Pein :
“Sudahlah ! Itu sudah sekian tahun yang lalu. Tak perlu dibahas.”
( Pein lantang karena didikan Orochi. Semua terdiam ). “Jadi
usul Sasori dan Deidara adalah jualan ?”
Sasori :
“Benar. Jualan dari masing-masing keahlian kita.”
Kakuzu :
“Yakin dengan usul kalian ?”
Deidara :
“Yakin seyakin-yakinnya. Aku tak akan mengulang kesalahan lagi.”
Orochi :
“Baiklah. Mulai besok kita akan melakukannya.”
Pein :
“Tugas masih sama seperti dulu. Hanya Orochimaru yang menjadi
presdirnya.”
Zetsu : “Hey
hey hey !!! Apa-apaan kamu, Pein ! Kamu itu ketua. Dan Orochi mantan
ketua.”
Tobi :
“Ketua ingin ikut andil dalam pembuatan kali ini.”
Orochi :
“Ya, baiklah. Demi kemajuan kelompok kita.”
Sasori :
“Seharusnya kita selesaikan ini secepatnya. Aku tak suka menunggu.”
Konan :
“Iya, Orochi. Sebaiknya secepatnya kita selesaikan ini. Karena
besok kita benar- benar harus menciptakan karya kita tanpa perlu
ada rapat lagi.”
Orochi :
“Ya, baiklah.”
Rapat
dimulai lagi. Seperti yang dulu, tugas Konan dan Zetsu adalah membuat
bunga-bunga, Deidara dan Sasori membuat boneka-boneka, Kisame dan
Itachi menjualkan aneka minuman sehat, Hidan dan Kakuzu bertugas
promosi kepada pengunjung, Pein, Tobi, dan Orochi mempunyai tugas
yang lain.
2 minggu
pengerjaan, akhirnya selesai juga. Dan tibalah waktu mereka untuk
menjual sambil bertamasya. Semua senang. Begitu banyak barang-barang
yang akan dijual, membuat Deidara harus membuat dua burung raksasa.
Padahal Deidara begitu sangat letih. Maklum saja, hanya Deidaralah
yang mampu membuat benda-benda raksasa yang mampu menampung banyak
barang. Walaupun kemampuan Deidara masih tingkat SD, kerja kerasnya
untuk maju tak bisa dianggap enteng.
Deidara
telah membuat 2 burung raksasa. Satu untuk orang-orang, dan yang satu
lagi untuk barang-barang. Mereka siap berangkat. Ditengah jalan
mereka bergembira.
Hidan :
“Kapan lagi kita bisa bertamasya tapi dapat uang. Aku mau membeli
minyak rambut. Waktu itu harapanku buyar.”
Kakuzu : “Aku
juga mau membeli ulat sutra, untuk menghasilkan benang yang indah dan
bermutu tinggi.”
Pein : “Uang
hasil jualan akan kugunakan untuk biaya pernikahanku dengan Konan.”
Kisame :
“Aku mau membeli ikan hias !!!” ( Girang ).
Zetsu :
“Bunga-bunga perlu ditambah lagi karena hancur beberapa tahun yang
lalu.”
Tobi :
“Mumpung ada diskon lagi, Topeng Emas, tunggu aku !!!”
Orochi :
“Aku senang jika kalian senang.”
Di bagian
belakang ada Deidara, Sasori dan Itachi.
Deidara :
“Ada yang punya obat pusing ? Aku begitu pusing.”
Sasori :
“Kamu kenapa, Dei ? Jangan-jangan kamu sakit ?” ( Tumben Sasori
perhatian ).
Deidara :
“Wakaranai. Aku begitu pusing.” ( Memeluk Sasori ^yaoi^ ).
Itachi :
“Tidurlah dulu kamu di sini, Dei.” ( Itachi juga jadi perhatian
pada Deidara ).
Deidara :
“Mou kaeranakya ikenai no to.” ( => Aku harus pulang sekarang
).
Sasori :
“Jangan. Kita akan bersenang-senang, Dei. Kuatlah.”
Semua orang
tak tahu keadaan Deidara kecuali Sasori dan Itachi. Karena mereka
bertiga ada di belakang. Karena Deidara kelelahan, tiba-tiba saja
burung pembawa barang-barang jatuh. Semua brang-barang hancur tak
tersisa. Dan seketika itu juga Deidara pingsan. Semua tercengang
memandang burung pembawa barang-barang yang jatuh itu.
Sasori :
“Deidara !!!”
Hidan :
“What !!! Apa lagi ini !!!
Kakuzu :
“Tidak lagi..... Impian kita hancur lagi.”
Kisame :
“Astajim. Kejadian lagi.”
Pein :
“Deidara kenapa, Sasori, Itachi ??”
Itachi :
“Tadi dia bilang pusing.”
Sasori :
“Dia pingsan karena kelelahan. Deidara... Bangun.” ( Sasori
berbeda sekali sifatnya saat itu. Dia jadi begitu perhatian pada
Deidara ).
Tobi : (
Berbisik pada Orochi ). “Tak seperti biasanya Sasori perhatian pada
Dei.”
Orochi :
“Itu bagus. Kebersamaan dalam kelompok kita terjaga.”
Tobi : “Tapi
mereka seperti berpacaran.”
Konan :
“Kasihan Deidara. Lebih baik kita pulang dulu.”
Hidan :
“Tempat tujuan sudah hampir dekat, Nan. Mana mungkin kita harus
kembali ke rumah. Kita bawa saja Deidara di sana. Siapa tahu di
sana dia sudah sembuh.”
Sasori :
“Hidan, kamu tak lihat dia pingsan !!”
Zetsu :
“Lalu bagaimana ini ? Apakah kita berhenti dulu di sini ?”
Pein : “Yang
mau duluan ke tempat tujuan silahkan. Tapi percuma juga. Apa yang
akan kita jual. Semua barang-barang sudah hancur. Lebih baik
kita mengobati Deidara dulu.”
Sasori : “Ya
cepat, obati Deidara.”
Akhirnya
mereka mengobati Deidara. Setengah jam berlalu, tapi Deidara belum
juga terbangun dari pingsannya. Beberapa menit kemudia, Deidara
sadar. Sasori senang sekali dan memeluk erat Deidara. Tobi yang suka
ceplas-ceplos nerocos.
Tobi :
“Kalian pacaran, ya ?”
Hidan :
“What !!! Sasori Deidara pacaran ?”
Kakuzu :
“Kuchizuke dong kalau pacaran.” ( Kuchizuke => cium ).
Pein :
“Tobi, Hidan, Kakuzu, kalian ini apa-apaan. Diam !!”
Sasori :
“Akhirnya kamu sadar juga, Dei.”
Deidara :
“Aku tadi kenapa ?”
Itachi :
“Pingsan. Kelelahan, ya ?”
Deidara : “Lalu... kita ?? Barang-barang kita ?”
Deidara : “Lalu... kita ?? Barang-barang kita ?”
Orochi :
“Lupakan semua itu. Yang terpenting adalah kesehatanmu.”
Deidara :
“Terimakasih semua.”
Konan :
“Lebih baik kita pulang.”
Hidan :
“Wait wait.... tamasyanya ?? Impian kita ??”
Zetsu :
“Lupakan semua itu, Dan. Beli pakai uangmu sendiri. Kalau punya.”
Hidan :
“Aaaaah... Gagal lagi.”
Mereka
pulang, walaupun Hidan dan Kakuzu kecewa berat. Tapi mereka tetap
satu kelompok yang harus saling membantu satu sama lainnya.
*Agak Out Of
Topic, tapi keren kaaan ??????*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar