Gaara Transforms Into Tree Stump - Naruto

Selasa, 29 Mei 2012

# ART is A BANG # chapter 2 [ Akatsuki ]

Orochimaru kini telah pulang. Dan kembali ke kelompok itu. Kedatangan kembali sang mantan ketua membuat buyar kelompok. Makanya Pein memisah-misahkan ke 10 anggotanya untuk membentuk duo. Deidara dengan Sasori, selain karena anggota termuda, keduanya berbakat dalam seni. Itachi dan Kisame, sebenarnya mereka tak memiliki kesamaan, namun karena keakraban mereka jadi mereka diduokan. Kakuzu dan Hidan, mereka diduokan karena mereka adalah bendahara. Zetsu dan Konan, mereka pecinta flora. Keduanya kini sudah akrab. Dan Tobi dengan Orochimaru. Tobi termasuk anak yang usil, jail, dan caper, makanya dia diduokan dengan Orochimaru agar lebih dewasa.
Pada suatu hari perkumpulan itu sedang melakukan rapat.

Orochimaru : “Lalu, apa yang akan kita bahas, Pein ?”
Pein : “Aku ingin mengadakan piknik. Bukankah sudah lama kita tak bertamasya ?”
Deidara : “Setuju ketua. Aku mendambakan udara luar.”
Kakuzu : “Bukankah hanya buang-buang uang, Pein ?”
Hidan : “Benar kata Kakuzu. Hanya buang-buang uang.”
Pein : “Aku juga berfikir begitu. Tapi kita sudah lama sekali tak melakukan itu.”
Zetsu : “Pein benar. Kakuzu dan Hidan juga benar.”
Tobi : “Tak seharusnya Kakuzu dan Hidan begitu. Kita, kan mau senang-senang. Kenapa kalian menolak.”
Hidan : “Kita tak menolak. Aku, sih mau-mau saja asal piknik kita menghasilkan.”
Sasori : “Bagaimana jika kita juga jualan.”
Itachi : “Sambil menyelam minum air ??”
Kisame : “Air ? Aku minta air.” ( Kisame memang begitu. Latah air ).
Konan : “Kebiasaanmu, Kis, latah air. Ini.” ( Konan memberikan air minum ).
Orochi : “Jadi yang setuju kita piknik siapa ?”

Tak ada yang angkat tangan karena masih mereka pikirkan. Akhirnya Orochimaru memutuskan untuk menduokan mereka. Karena Pein sendirian, Orochi dan Tobi memutuskan untuk menemaninya.

Orochi : “Seharusnya kamu bisa lebih tegas dari ini, Pein.”
Pein : “Maafkan aku yang tak bisa tegas.” ( Pein menunduk ).
Orochi : “Bukan tak bisa, tapi belum bisa. Tegaslah sebagai ketua seperti aku dulu.”
Tobi : “Kurasa ketua sudah cukup tegas, tapi masih takut sama anggota yang lain yang menolak usulan ketua.”
Pein : “Ya, mungkin kamu benar, Tob.”
Orochi : “Kamu takut sama Kakuzu dan Hidan ?”
Pein : “Wakaranai. Tapi dia selalu menolak semua usulanku.” ( Wakaranai => aku tak tahu ).
Orochi : “Tenang saja. Aku akan membantumu.”

Sedangkan mereka yang berduo-duo tersebut juga berbincang-bincang.

Deidara : “Apakah kamu setuju dengan usulan ketua ?”
Sasori : “Entahlah. Tapi kita memang sudah lama tak bertamasya.”
Deidara : “Iya. Benar. Mmm... Usulanmu tadi bukannya lumayan cemerlang juga.”
Sasori : “Yang sekalian jualan tadi ?”
Deidara : “Ya iyalaaah.”
Sasori : “Tapi jualan apa ?”
Deidara : “Masih kupikirkan.”

Zetsu dan Konan juga berbincang-bincang.

Zetsu : “Orochimaru sudah kembali. Kini aku ditugaskan lagi denganmu.”
Konan : “Karena kita sama-sama suka flora.”
Zetsu : “Lalu, apakah menurutmu Hidan dan Kakuzu akan mau mengikuti usulan kekasihmu?”
Konan : “Mungkin. Kita lihat saja nanti.”

Hampir satu jam rapat berlangsung. Namun Kakuzu dan Hidan masih belum juga mau. Dengan lantang Sasori mengusulkan.

Sasori : “Aku dan Deidara mempunyai usul.”
Orochi : “Apa ?”
Deidara : “Kita jualan. Nah jualannya kita buat dengan keahlian kita masing-masing.”
Itachi : “Asal jangan seperti dulu lagi aku mau.”
Orochi : “Seperti dulu ? Memangnya apa ?”
Kisame : “Kita membuat kebun binatang. Karena kondisi ekonomi saat itu benar-benar sekarat. Lalu karena kesalahan Deidara kebun binatang buatan kami hancur.”
Deidara : “Itu, kan gara-gara kamu minta seaworld. Aku sudah bilang, aku tak yakin dengan seaworld. Tapi malah yang lain memaksa.”
Pein : “Sudahlah ! Itu sudah sekian tahun yang lalu. Tak perlu dibahas.” ( Pein lantang karena didikan Orochi. Semua terdiam ). “Jadi usul Sasori dan Deidara adalah jualan ?”
Sasori : “Benar. Jualan dari masing-masing keahlian kita.”
Kakuzu : “Yakin dengan usul kalian ?”
Deidara : “Yakin seyakin-yakinnya. Aku tak akan mengulang kesalahan lagi.”
Orochi : “Baiklah. Mulai besok kita akan melakukannya.”
Pein : “Tugas masih sama seperti dulu. Hanya Orochimaru yang menjadi presdirnya.”
Zetsu : “Hey hey hey !!! Apa-apaan kamu, Pein ! Kamu itu ketua. Dan Orochi mantan ketua.”
Tobi : “Ketua ingin ikut andil dalam pembuatan kali ini.”
Orochi : “Ya, baiklah. Demi kemajuan kelompok kita.”
Sasori : “Seharusnya kita selesaikan ini secepatnya. Aku tak suka menunggu.”
Konan : “Iya, Orochi. Sebaiknya secepatnya kita selesaikan ini. Karena besok kita benar- benar harus menciptakan karya kita tanpa perlu ada rapat lagi.”
Orochi : “Ya, baiklah.”

Rapat dimulai lagi. Seperti yang dulu, tugas Konan dan Zetsu adalah membuat bunga-bunga, Deidara dan Sasori membuat boneka-boneka, Kisame dan Itachi menjualkan aneka minuman sehat, Hidan dan Kakuzu bertugas promosi kepada pengunjung, Pein, Tobi, dan Orochi mempunyai tugas yang lain.
2 minggu pengerjaan, akhirnya selesai juga. Dan tibalah waktu mereka untuk menjual sambil bertamasya. Semua senang. Begitu banyak barang-barang yang akan dijual, membuat Deidara harus membuat dua burung raksasa. Padahal Deidara begitu sangat letih. Maklum saja, hanya Deidaralah yang mampu membuat benda-benda raksasa yang mampu menampung banyak barang. Walaupun kemampuan Deidara masih tingkat SD, kerja kerasnya untuk maju tak bisa dianggap enteng.
Deidara telah membuat 2 burung raksasa. Satu untuk orang-orang, dan yang satu lagi untuk barang-barang. Mereka siap berangkat. Ditengah jalan mereka bergembira.

Hidan : “Kapan lagi kita bisa bertamasya tapi dapat uang. Aku mau membeli minyak rambut. Waktu itu harapanku buyar.”
Kakuzu : “Aku juga mau membeli ulat sutra, untuk menghasilkan benang yang indah dan bermutu tinggi.”
Pein : “Uang hasil jualan akan kugunakan untuk biaya pernikahanku dengan Konan.”
Kisame : “Aku mau membeli ikan hias !!!” ( Girang ).
Zetsu : “Bunga-bunga perlu ditambah lagi karena hancur beberapa tahun yang lalu.”
Tobi : “Mumpung ada diskon lagi, Topeng Emas, tunggu aku !!!”
Orochi : “Aku senang jika kalian senang.”

Di bagian belakang ada Deidara, Sasori dan Itachi.

Deidara : “Ada yang punya obat pusing ? Aku begitu pusing.”
Sasori : “Kamu kenapa, Dei ? Jangan-jangan kamu sakit ?” ( Tumben Sasori perhatian ).
Deidara : “Wakaranai. Aku begitu pusing.” ( Memeluk Sasori ^yaoi^ ).
Itachi : “Tidurlah dulu kamu di sini, Dei.” ( Itachi juga jadi perhatian pada Deidara ).
Deidara : “Mou kaeranakya ikenai no to.” ( => Aku harus pulang sekarang ).
Sasori : “Jangan. Kita akan bersenang-senang, Dei. Kuatlah.”

Semua orang tak tahu keadaan Deidara kecuali Sasori dan Itachi. Karena mereka bertiga ada di belakang. Karena Deidara kelelahan, tiba-tiba saja burung pembawa barang-barang jatuh. Semua brang-barang hancur tak tersisa. Dan seketika itu juga Deidara pingsan. Semua tercengang memandang burung pembawa barang-barang yang jatuh itu.

Sasori : “Deidara !!!”
Hidan : “What !!! Apa lagi ini !!!
Kakuzu : “Tidak lagi..... Impian kita hancur lagi.”
Kisame : “Astajim. Kejadian lagi.”
Pein : “Deidara kenapa, Sasori, Itachi ??”
Itachi : “Tadi dia bilang pusing.”
Sasori : “Dia pingsan karena kelelahan. Deidara... Bangun.” ( Sasori berbeda sekali sifatnya saat itu. Dia jadi begitu perhatian pada Deidara ).
Tobi : ( Berbisik pada Orochi ). “Tak seperti biasanya Sasori perhatian pada Dei.”
Orochi : “Itu bagus. Kebersamaan dalam kelompok kita terjaga.”
Tobi : “Tapi mereka seperti berpacaran.”
Konan : “Kasihan Deidara. Lebih baik kita pulang dulu.”
Hidan : “Tempat tujuan sudah hampir dekat, Nan. Mana mungkin kita harus kembali ke rumah. Kita bawa saja Deidara di sana. Siapa tahu di sana dia sudah sembuh.”
Sasori : “Hidan, kamu tak lihat dia pingsan !!”
Zetsu : “Lalu bagaimana ini ? Apakah kita berhenti dulu di sini ?”
Pein : “Yang mau duluan ke tempat tujuan silahkan. Tapi percuma juga. Apa yang akan kita jual. Semua barang-barang sudah hancur. Lebih baik kita mengobati Deidara dulu.”
Sasori : “Ya cepat, obati Deidara.”

Akhirnya mereka mengobati Deidara. Setengah jam berlalu, tapi Deidara belum juga terbangun dari pingsannya. Beberapa menit kemudia, Deidara sadar. Sasori senang sekali dan memeluk erat Deidara. Tobi yang suka ceplas-ceplos nerocos.

Tobi : “Kalian pacaran, ya ?”
Hidan : “What !!! Sasori Deidara pacaran ?”
Kakuzu : “Kuchizuke dong kalau pacaran.” ( Kuchizuke => cium ).
Pein : “Tobi, Hidan, Kakuzu, kalian ini apa-apaan. Diam !!”
Sasori : “Akhirnya kamu sadar juga, Dei.”
Deidara : “Aku tadi kenapa ?”
Itachi : “Pingsan. Kelelahan, ya ?”
Deidara : “Lalu... kita ?? Barang-barang kita ?”
Orochi : “Lupakan semua itu. Yang terpenting adalah kesehatanmu.”
Deidara : “Terimakasih semua.”
Konan : “Lebih baik kita pulang.”
Hidan : “Wait wait.... tamasyanya ?? Impian kita ??”
Zetsu : “Lupakan semua itu, Dan. Beli pakai uangmu sendiri. Kalau punya.”
Hidan : “Aaaaah... Gagal lagi.”

Mereka pulang, walaupun Hidan dan Kakuzu kecewa berat. Tapi mereka tetap satu kelompok yang harus saling membantu satu sama lainnya.

*Agak Out Of Topic, tapi keren kaaan ??????*

Tidak ada komentar: