Pada suatu hari, ada 4 cowok yang
sedang berlibur. Mereka adalah Sora,
cowok berkacamata yang tidak bisa bererang, Yuko,
cowok cool dan kalem, Iru,
cowok penakut yang kerap dijahili, dan Yoshiki,
cowok yang hobi sekali nonton film horor. Mereka berlibur di sebuah
sungai yang memiliki arus besar karena mereka hendak rafting, karena
memang keempatnya suka olahraga tersebut, walauopun begitu ternyata
Sora tidak bisa berenang.
Pada suatu malam ketika mereka
mendirikan tenda untuk beristirahat, Sora yang tadinya hanya ingin
menggoda Iru dengan bercerita......
Sora : “Apakah kalian pernah
mendengar, jika pada suatu malam ada seseorang yang sedang
berkemah seperti kita mendengar suara langkah kaki. Tek... Tek...
Tek... Setelah seseorang itu membuka tendanya, di depannya ada
seorang wanita dengan mengenakan pakaian putih dan berambut
sangat panjang.”
Yoshiki : “Hantu wanita ??”
Sora : “Ya, hantu wanita ada tepat
di depannya.”
Iru : ( Tadinya ketakutan ) “Ah,
mana mungkin. Itu hanya mitos.”
Sora : “Tidak. Itu benar-benar
kejadian. Wajahnya sangat putih pucat. Dan hantu itu berkata
pada seseorang itu, jika dia akan menghantui siapa saja yang tidur di
pinggir. Hey Iru, dia akan mengantuimu. Kamu, kan tidur di
pinggir.”
Iru : “Ha ?? Kau jangan menakutiku,
Sora. Kamu selalu begitu padaku. Mentang-mentang aku penakut
kalian suka mengerjaiku.”
Yoshiki : “Ngomong-ngomong kalian
pernah melihat hantu sebelumnya ??”
Iru : “Belum. Dan yang pasti aku ga'
mau.”
Yoshiki : “Aku juga belum. Sini aku
tunjukkan bisikan hantu seperti apa.” ( Yoshiki mengerjai Iru
dengan membisikkan suara-suara hantu ke telinga Iru ).
Iru : “Waaaa !!! Kau ini apa-apaan,
Yoshiki !!” ( Semua tertawa karena Iru ketakutan ).
Yuko : “Hey hey, apakah kalian yakin
adanya hantu ?”
Yoshiki : “Kamu ini bicara apa, Yuko
? Hantu itu mitos. Lihat, kasihan Iru sudah ketakutan begini.
Hahhaha !!!”
Semua : ( Tertawa karena Iru
benar-benar ketakutan ).
Yuko : “Hey, jika aku mati aku akan
mengantui kalian yang tidur di tengah. Hahhaha !!!”
Sora : “Aku berdoa semoga kau mati,
Yuko. Hahha... Damaiii.”
Sora, Yuko dan Yoshiki tertawa,
sedangkan Iru masih ketakutan. Malam pun berganti menjadi pagi hari
sekitar jam 9.Mereka siap-siap untuk rafting. Mereka sudah siap semua
dan let's him, mereka berangkat. Mulai dengan yang tanpa arus. Mereka
masih saja berbincang-bincang, karena memang mereka sahabat sejak
SMA. Dan terpisah ketika kuliah. Sora pergi ke Hokaido, Yoshiki pergi
ke Mia, Iru meneruskan kuliah yang masih di kotanya sekarang, dan
Yuko tidak kuliah, dia lebih senang membantu mencari nafkah untuk
keluarganya.
Iru : “Sekarang kita menghadap ke
utara, ya ?”
Sora : “Lihat peta, jangan lihat
kompas.” ( Sambil pelan-pelan mendayung ).
Yoshiki : ( Berdiri di perahu karet )
“AKULAH RAJA DUNIA !!”
Sora : “Kau ini benar-benar gila,
ya. Jangan berteriak di tempat seperti ini, Yoshiki !”
Yoshiki : “Kenapa memangnya
?”
Sora : “Nanti ada hantu yang mengejarmu. Hahahha !!” ( Masih ingin mengerjai Iru ).
Sora : “Nanti ada hantu yang mengejarmu. Hahahha !!” ( Masih ingin mengerjai Iru ).
Iru : “Jangan mulai lagi. Walaupun
siang-siang seperti ini aku juga takut.”
Yuko : “Kau kan memang penakut, Iru.
Hahhaha !!”
Sora : “Penakut penakuuutt. Hahahaha
!!!”
Iru : “Terserahlah. Hey, Yoshiki,
duduklah, nanti kita jatuh.”
Yoshiki : “Takut jatuh, ya ?
Hahhahahah !!!”
Sora : ( Melihat arus yang kencang ).
“Lihat, arusnya !”
Yoshiki : “Ayo kita mulai !!!”
Arus yang curam sudah ada di depan
mata. Dengan penuh aksi mereka berempat hendak mengalahkan arus
tersebut. Belokan demi belokan yang tajam bisa mereka lewati. Yuko
yang duduk paling belakang juga ikut berteriak-teriak, padahal dia
begitu kalem dan cool-nya. Tapi karena kecerobohan Yoshiki yang duduk
paling depan dia berdiri lagi sambil berteriak-teriak. Iru dan Yuko
mengingatkan agar Yoshiki duduk, tapi tetap saja Yoshiki tidak mau
duduk. Akhirnya mereka terjatuh dan tenggelam, namun karena Iru,
Yoshiki dan Yuko bisa berenang mereka selamat, tapi kemana Sora ?
Pikir mereka. Iru melihat pelampung Sora, tapi kemana orangnya.
Iru : “Sora !! Sora !! Kemana kau
!!”
Yoshiki : “Sora !!
Yuko : “Sora kemana ?”
Mereka bertiga terus memanggil-manggil
Sora. Tapi Sora tak nampak juga. Dengan keberanian diri, Yuko terjun
lagi untuk menyelamatkan Sora. Beberapa menit kemudian Sora
terselamatkan, sedangkan Yuko entah kemana. Kali ini mereka
memanggil-manggil Yuko, tapi tak muncul juga. Sudah seharian mereka
mencari Yuko, dan malam pun tiba. Mereka kembali ke tenda, duduk di
depan api unggun, Sora meratapi kepergian Yuko ditemani Iru,
sedangkan Yoshiki sudah tidur pulas di tenda.
Sora : “Aku merasa bersalah, Iru.”
Iru : “Sudahlah, ini sudah terjadi.
Yuko telah pergi.”
Sora : “Tapi gara-gara
menyelamatkanku dia yang malah tenggelam.”
Iru : “Lalu, apa dengan bersedih
seperti ini Yuko akan kembali ?”
Sora : “Entahlah. Tapi aku berharap Yuko akan kembali dengan selamat.”
Sora : “Entahlah. Tapi aku berharap Yuko akan kembali dengan selamat.”
Iru : “Kau lihat tadi arusnya sangat
deras, mana mungkin dia bisa selamat, apalagi sekarang sudah
gelap. Tenda kita juga terpencil letaknya. Sudahlah, ayo kita tidur.”
Tanpa pikir panjang Sora mengikuti Iru
masuk ke tenda. Di tenda Sora belum tidur juga karena teringat
perkataan Yuko malam kemarin, jika dia mati, maka dia akan mengantui
yang tidur di tengah. Karena memang tempatnya sudah penuh. Yoshiki
tidur di pinggir di mana malam kemarin Yuko yang menempatinya,
sedangkan Iru sudah pada posisi semula, di pinggir sebelah kiri.
Iru : “Kau kenapa belum tidur, Sora
?”
Sora : “Kalian ingat malam kemarin
yang dibilang Yuko ? Jika dia mati, maka dia akan menghatui
yang di tengah.”
Yoshiki : ( Terbangun ). “Kau percaya
dengan perkataan Yuko kemarin ?”
Sora : “Iya jelas. Lebih baik kita
tidur seperti semula. Yoshiki, kau di tengah kan ?”
Yoshiki : “Hey, ini tempat semula.
Sudahlah tidur saja. Yuko tidak akan kembali.”
Iru : “Dia akan kembali menghantui
Sora, karena gara-gara Sora dia mati.”
Sora : “Jangan balas dendam
mengerjaiku, Iru !”
Yoshiki : “Kalian hanya terbawa
situasi.”
Sora : “Kenapa kau tidak tidur di
tengah, Yoshiki ? Apakah kau takut ?”
Malam semakin kelam. Akhirnya mereka
bertiga memutuskan untuk tidur membentuk segitiga. Namun mereka tidak
bisa tidur juga. Kepala Iru yang berhadapan langsung dengan kaki
Yoshiki memukul kakinya karena bau yang tidak enak.
Iru : “Bau kakimu benar-benar
membuatku mabuk.”
Yoshiki : “Bau, ya ? Maaf, deh.”
Sora : ( Mendengar suara langkah kaki
). “Hey, dengar, ada yang datang.”
Semua : ( Terbangun ).
Yoshiki : “Suara apa ? Ga' ada suara,
kok.”
Sora : “Dengarkan baik-baik.” (
Berteriak ) “Siapa itu ?? Yuko ? Kaukah itu ?”
Tiba-tiba ada yang membuka tenda
mereka, dilihatnya ternyata Yuko. Dia keliahatan pucat dan tubuhnya
sangat putih dan dingin. Mereka bertiga senang Yuko kembali.
Sora : “Yuko !!” ( Memeluk ).
“Akhirnya kau kembali juga.”
Yoshiki : “Bagaimana kalu bisa
kembali ? Di luar sangat dingin dan gelap.”
Iru : “Hangatkan dulu badanmu Yuko.
Sepertinya kau kedinginan.”
Yuko : “Iya. Aku kedinginan.” (
Bicaranya dingin dan hanya menunduk ).
Yoshiki : “Hebatnya kau tidak terluka
sedikitpun. Masuk dulu dan ganti pakaianmu, Yuko.”
Melihat keanehan yang terjadi pada
Yuko, Iru dan Sora merasa aneh pula. Kenapa Yuko diam saja dan
seperti hantu. Pikir mereka. Malam kian larut, mereka tidur di posisi
awal. Yuko paling kanan, dilanjutkan Sora, Yoshiki dan Iru. Sora
takut dan sedikit bergeser ke kiri. Sora membangunkan Yoshiki dan
mereka berbincang-bincang di luar tenda.
Sora : “Apakah kau tidak merasa aneh
dengan Yuko ?”
Yoshiki : “Aneh kenapa ? Sudah syukur
dia kembali dengan selamat, kan ?”
Sora : “Tapi dia keliahatan pucat.
Seperti orang yang sudah mati.”
Yoshiki : “Kau mendoakan Yuko mati
?”
Sora : “Tidak. Tapi dia aneh, kan ?”
Sora : “Tidak. Tapi dia aneh, kan ?”
Sedangkan di dalam tenda, Iru bermimpi
tubuh Yuko goyang-goyang dan mengeluarkan darah, di telentangkan
tubuh Yuko dan wajahnya hancur. Iru terbangun dan menyusul Sora dan
Yoshiki ke luar.
Sora : “Kau terbangun, Iru ?”
Iru : “Ada yang aneh dengan Yuko.
Aku bermimpi buruk tentangnya.”
Yoshiki : “Kalian itu yang aneh.
Sudahlah, Yuko sudah kembali, tak ada yang aneh.”
Iru : “Dia kembali tapi jika dia
ingin balas dendam pada kita karena kita meninggalkannya,
bagaimana ?”
Yoshiki : “Jadi yang ada di dalam itu
setannya Yuko yang hendak menhantui kita ?”
Sora : “Stop. Sudah sudah. Aku mau
pipis. Ada yang mau pipis juga ?”
Tiba-tiba Yuko bangun dan juga ingin
pipis.
Yuko : “Aku juga ingin pipis.” (
Bicaranya masih dingin )
Yoshiki : “Sora, tuch Yuko juga mau
pipis.”
Iru : “Sana di dekat sungai, kalau
di sini nanti pesing.”
Dengan rasa takut Sora berjalan
bersama Yuko menuju sungai untuk pipis. Tiba-tiba tubuh Yuko
berkeringat sangat banyak. Akhirnya mereka sampai di pinggir sungai
dan pipis.
Sora : “Tubuhmu mengeluarkan banyak
air, Yuko. Apa kau ga' kedinginan ?”
Yuko : ( Tetap diam tak menjawab ).
Tiba-tiba Sora melihat tubuh seseorang
mengambang di sungai. Karena dia mengira Yuko telah mati, dan yang
kini bersamanya adalah setan Yuko dengan sekuat tenaga Sora berlari
menuju tenda. Di dalam sudah ada Yoshiki dan Iru yang hendak tidur.
Sora : “Aku lihat !! Aku lihat !!
Tubuh Yuko mengambang !! Yuko sudah mati !!”
Yoshiki : “Yang benar kau ini ??”
Iru : “Jangan mengada-ada, Sora !!”
Sora : “Aku serius !!”
Tiba-tiba ada yang hendak membuka
tenda lagi, dan Yuko lagi. Hantu Yuko kini menghantui mereka bertiga.
Sora : “Yuko, jangan ganggu kami.
Hidupmu sudah berbeda dengan kami !!”
Iru : “Yukooo,,, pergilaaahh !!” (
Ketakutan ).
Yoshiki : “Kalian ini ada-ada saja.
Yuko kedinginan di luar. Sini biar kubukakan.” ( Dia membuka
tenda, dilihatnya wajah Yuko, menakutkan !! Dan Yoshiki menutup lagi
tendanya ) “HUWAAAA !!!”
Semua : ( Berteriak ) “HUWAAAAAA
!!!!”
Iru : “Benar, kan. Dia kembali !!”
Yoshiki membuka jendela tendanya dan
di sana wajah Yuko sudah nampang. Tenda mereka terbalik dan hancur.
Mereka bertiga berlari, Yoshiki dan Iru berpisah dengan Sora.
Kacamata Sora terjatuh, dan seseorang mengambilkannya, setelah
memasang kacamata dilihatnya di depannya ada Yuko, Sora kembali
berlari dan akhirnya menemukan Yoshiki dan Iru di tepi sungai.
Sora : “Aku melihat lagi. Dia
benar-benar mengantui kita.”
Yoshiki : “Lebih baik kita pergi dari
tempat ini. Ayo kita naik perahu karet.”
Sora : “Tunggu ! Yuko !! Yuko !!”
Iru : “Ya ampun Sora, kenapa kau
malah memanggil Yuko lagi ??”
Tiba-tiba Yuko menampakkan dirinya
berseberangan dengan Sora, Yoshiki dan Iru.
Yuko : “Kau memanggilku, Sora ?”
Sora : “Yuko, hidup kita berbeda
denganmu. Sana pergi tinggalkan kami. Lihat ini tubuhmu !!”
( Sora menunjukkan tubuh kaku Yuko mengambang di sungai, tapi Iru
melihat tubuh itu bukan tubuh Yuko, melainkan tubuh Sora sendiri.
Semua terkejut ).
Iru : “Sora, itu tubuhmu.” (
Bicaranya gagap )
Sora : “Ha !!” ( Terkejut ) “Ha,
kenapa... Kenapa bisa ?” ( Dia melihat 2 tubuh lainnya juga
mengambang ). “Itu !!!??”
Yoshiki : “Itu tubuhku, dan tubuhmu,
Iru !!?”
Sora : “Berarti kita semua......?”
Yuko : “Aku sudah berusaha
memberitahu kalian, tapi kalian masih saja berlari dariku.
Kenapa kalian berlari ? Apakah kalian takut !!!”
Sora : “Jadiii... jadi kita semua
sudah mati ?”
Yuko : “Ya, benar. Jadi apakah kita
masih bersahabat ??”
Mereka bertiga tak sadar jika selama ini mereka telah mati. Dengan perasaan masih takut, shock,
dan ngeri, Sora, Iru dan Yoshiki mengangguk menyetujui persahabatan
hantu mereka. TAMAT !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar