Gaara Transforms Into Tree Stump - Naruto

Jumat, 30 November 2012

# ORANG YANG DI TENGAH #


Pada suatu hari, ada 4 cowok yang sedang berlibur. Mereka adalah Sora, cowok berkacamata yang tidak bisa bererang, Yuko, cowok cool dan kalem, Iru, cowok penakut yang kerap dijahili, dan Yoshiki, cowok yang hobi sekali nonton film horor. Mereka berlibur di sebuah sungai yang memiliki arus besar karena mereka hendak rafting, karena memang keempatnya suka olahraga tersebut, walauopun begitu ternyata Sora tidak bisa berenang.

Pada suatu malam ketika mereka mendirikan tenda untuk beristirahat, Sora yang tadinya hanya ingin menggoda Iru dengan bercerita......

Sora : “Apakah kalian pernah mendengar, jika pada suatu malam ada seseorang yang sedang berkemah seperti kita mendengar suara langkah kaki. Tek... Tek... Tek... Setelah seseorang itu membuka tendanya, di depannya ada seorang wanita dengan mengenakan pakaian putih dan berambut sangat panjang.”
Yoshiki : “Hantu wanita ??”
Sora : “Ya, hantu wanita ada tepat di depannya.”
Iru : ( Tadinya ketakutan ) “Ah, mana mungkin. Itu hanya mitos.”
Sora : “Tidak. Itu benar-benar kejadian. Wajahnya sangat putih pucat. Dan hantu itu berkata pada seseorang itu, jika dia akan menghantui siapa saja yang tidur di pinggir. Hey Iru, dia akan mengantuimu. Kamu, kan tidur di pinggir.”
Iru : “Ha ?? Kau jangan menakutiku, Sora. Kamu selalu begitu padaku. Mentang-mentang aku penakut kalian suka mengerjaiku.”
Yoshiki : “Ngomong-ngomong kalian pernah melihat hantu sebelumnya ??”
Iru : “Belum. Dan yang pasti aku ga' mau.”
Yoshiki : “Aku juga belum. Sini aku tunjukkan bisikan hantu seperti apa.” ( Yoshiki mengerjai Iru dengan membisikkan suara-suara hantu ke telinga Iru ).
Iru : “Waaaa !!! Kau ini apa-apaan, Yoshiki !!” ( Semua tertawa karena Iru ketakutan ).
Yuko : “Hey hey, apakah kalian yakin adanya hantu ?”
Yoshiki : “Kamu ini bicara apa, Yuko ? Hantu itu mitos. Lihat, kasihan Iru sudah ketakutan begini. Hahhaha !!!”
Semua : ( Tertawa karena Iru benar-benar ketakutan ).
Yuko : “Hey, jika aku mati aku akan mengantui kalian yang tidur di tengah. Hahhaha !!!”
Sora : “Aku berdoa semoga kau mati, Yuko. Hahha... Damaiii.”

Sora, Yuko dan Yoshiki tertawa, sedangkan Iru masih ketakutan. Malam pun berganti menjadi pagi hari sekitar jam 9.Mereka siap-siap untuk rafting. Mereka sudah siap semua dan let's him, mereka berangkat. Mulai dengan yang tanpa arus. Mereka masih saja berbincang-bincang, karena memang mereka sahabat sejak SMA. Dan terpisah ketika kuliah. Sora pergi ke Hokaido, Yoshiki pergi ke Mia, Iru meneruskan kuliah yang masih di kotanya sekarang, dan Yuko tidak kuliah, dia lebih senang membantu mencari nafkah untuk keluarganya.

Iru : “Sekarang kita menghadap ke utara, ya ?”
Sora : “Lihat peta, jangan lihat kompas.” ( Sambil pelan-pelan mendayung ).
Yoshiki : ( Berdiri di perahu karet ) “AKULAH RAJA DUNIA !!”
Sora : “Kau ini benar-benar gila, ya. Jangan berteriak di tempat seperti ini, Yoshiki !”
Yoshiki : “Kenapa memangnya ?”
Sora : “Nanti ada hantu yang mengejarmu. Hahahha !!” ( Masih ingin mengerjai Iru ).
Iru : “Jangan mulai lagi. Walaupun siang-siang seperti ini aku juga takut.”
Yuko : “Kau kan memang penakut, Iru. Hahhaha !!”
Sora : “Penakut penakuuutt. Hahahaha !!!”
Iru : “Terserahlah. Hey, Yoshiki, duduklah, nanti kita jatuh.”
Yoshiki : “Takut jatuh, ya ? Hahhahahah !!!”
Sora : ( Melihat arus yang kencang ). “Lihat, arusnya !”
Yoshiki : “Ayo kita mulai !!!”

Arus yang curam sudah ada di depan mata. Dengan penuh aksi mereka berempat hendak mengalahkan arus tersebut. Belokan demi belokan yang tajam bisa mereka lewati. Yuko yang duduk paling belakang juga ikut berteriak-teriak, padahal dia begitu kalem dan cool-nya. Tapi karena kecerobohan Yoshiki yang duduk paling depan dia berdiri lagi sambil berteriak-teriak. Iru dan Yuko mengingatkan agar Yoshiki duduk, tapi tetap saja Yoshiki tidak mau duduk. Akhirnya mereka terjatuh dan tenggelam, namun karena Iru, Yoshiki dan Yuko bisa berenang mereka selamat, tapi kemana Sora ? Pikir mereka. Iru melihat pelampung Sora, tapi kemana orangnya.

Iru : “Sora !! Sora !! Kemana kau !!”
Yoshiki : “Sora !!
Yuko : “Sora kemana ?”

Mereka bertiga terus memanggil-manggil Sora. Tapi Sora tak nampak juga. Dengan keberanian diri, Yuko terjun lagi untuk menyelamatkan Sora. Beberapa menit kemudian Sora terselamatkan, sedangkan Yuko entah kemana. Kali ini mereka memanggil-manggil Yuko, tapi tak muncul juga. Sudah seharian mereka mencari Yuko, dan malam pun tiba. Mereka kembali ke tenda, duduk di depan api unggun, Sora meratapi kepergian Yuko ditemani Iru, sedangkan Yoshiki sudah tidur pulas di tenda.

Sora : “Aku merasa bersalah, Iru.”
Iru : “Sudahlah, ini sudah terjadi. Yuko telah pergi.”
Sora : “Tapi gara-gara menyelamatkanku dia yang malah tenggelam.”
Iru : “Lalu, apa dengan bersedih seperti ini Yuko akan kembali ?”
Sora : “Entahlah. Tapi aku berharap Yuko akan kembali dengan selamat.”
Iru : “Kau lihat tadi arusnya sangat deras, mana mungkin dia bisa selamat, apalagi sekarang sudah gelap. Tenda kita juga terpencil letaknya. Sudahlah, ayo kita tidur.”

Tanpa pikir panjang Sora mengikuti Iru masuk ke tenda. Di tenda Sora belum tidur juga karena teringat perkataan Yuko malam kemarin, jika dia mati, maka dia akan mengantui yang tidur di tengah. Karena memang tempatnya sudah penuh. Yoshiki tidur di pinggir di mana malam kemarin Yuko yang menempatinya, sedangkan Iru sudah pada posisi semula, di pinggir sebelah kiri.

Iru : “Kau kenapa belum tidur, Sora ?”
Sora : “Kalian ingat malam kemarin yang dibilang Yuko ? Jika dia mati, maka dia akan menghatui yang di tengah.”
Yoshiki : ( Terbangun ). “Kau percaya dengan perkataan Yuko kemarin ?”
Sora : “Iya jelas. Lebih baik kita tidur seperti semula. Yoshiki, kau di tengah kan ?”
Yoshiki : “Hey, ini tempat semula. Sudahlah tidur saja. Yuko tidak akan kembali.”
Iru : “Dia akan kembali menghantui Sora, karena gara-gara Sora dia mati.”
Sora : “Jangan balas dendam mengerjaiku, Iru !”
Yoshiki : “Kalian hanya terbawa situasi.”
Sora : “Kenapa kau tidak tidur di tengah, Yoshiki ? Apakah kau takut ?”

Malam semakin kelam. Akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk tidur membentuk segitiga. Namun mereka tidak bisa tidur juga. Kepala Iru yang berhadapan langsung dengan kaki Yoshiki memukul kakinya karena bau yang tidak enak.

Iru : “Bau kakimu benar-benar membuatku mabuk.”
Yoshiki : “Bau, ya ? Maaf, deh.”
Sora : ( Mendengar suara langkah kaki ). “Hey, dengar, ada yang datang.”
Semua : ( Terbangun ).
Yoshiki : “Suara apa ? Ga' ada suara, kok.”
Sora : “Dengarkan baik-baik.” ( Berteriak ) “Siapa itu ?? Yuko ? Kaukah itu ?”

Tiba-tiba ada yang membuka tenda mereka, dilihatnya ternyata Yuko. Dia keliahatan pucat dan tubuhnya sangat putih dan dingin. Mereka bertiga senang Yuko kembali.

Sora : “Yuko !!” ( Memeluk ). “Akhirnya kau kembali juga.”
Yoshiki : “Bagaimana kalu bisa kembali ? Di luar sangat dingin dan gelap.”
Iru : “Hangatkan dulu badanmu Yuko. Sepertinya kau kedinginan.”
Yuko : “Iya. Aku kedinginan.” ( Bicaranya dingin dan hanya menunduk ).
Yoshiki : “Hebatnya kau tidak terluka sedikitpun. Masuk dulu dan ganti pakaianmu, Yuko.”

Melihat keanehan yang terjadi pada Yuko, Iru dan Sora merasa aneh pula. Kenapa Yuko diam saja dan seperti hantu. Pikir mereka. Malam kian larut, mereka tidur di posisi awal. Yuko paling kanan, dilanjutkan Sora, Yoshiki dan Iru. Sora takut dan sedikit bergeser ke kiri. Sora membangunkan Yoshiki dan mereka berbincang-bincang di luar tenda.

Sora : “Apakah kau tidak merasa aneh dengan Yuko ?”
Yoshiki : “Aneh kenapa ? Sudah syukur dia kembali dengan selamat, kan ?”
Sora : “Tapi dia keliahatan pucat. Seperti orang yang sudah mati.”
Yoshiki : “Kau mendoakan Yuko mati ?”
Sora : “Tidak. Tapi dia aneh, kan ?”

Sedangkan di dalam tenda, Iru bermimpi tubuh Yuko goyang-goyang dan mengeluarkan darah, di telentangkan tubuh Yuko dan wajahnya hancur. Iru terbangun dan menyusul Sora dan Yoshiki ke luar.

Sora : “Kau terbangun, Iru ?”
Iru : “Ada yang aneh dengan Yuko. Aku bermimpi buruk tentangnya.”
Yoshiki : “Kalian itu yang aneh. Sudahlah, Yuko sudah kembali, tak ada yang aneh.”
Iru : “Dia kembali tapi jika dia ingin balas dendam pada kita karena kita meninggalkannya, bagaimana ?”
Yoshiki : “Jadi yang ada di dalam itu setannya Yuko yang hendak menhantui kita ?”
Sora : “Stop. Sudah sudah. Aku mau pipis. Ada yang mau pipis juga ?”

Tiba-tiba Yuko bangun dan juga ingin pipis.

Yuko : “Aku juga ingin pipis.” ( Bicaranya masih dingin )
Yoshiki : “Sora, tuch Yuko juga mau pipis.”
Iru : “Sana di dekat sungai, kalau di sini nanti pesing.”

Dengan rasa takut Sora berjalan bersama Yuko menuju sungai untuk pipis. Tiba-tiba tubuh Yuko berkeringat sangat banyak. Akhirnya mereka sampai di pinggir sungai dan pipis.

Sora : “Tubuhmu mengeluarkan banyak air, Yuko. Apa kau ga' kedinginan ?”
Yuko : ( Tetap diam tak menjawab ).

Tiba-tiba Sora melihat tubuh seseorang mengambang di sungai. Karena dia mengira Yuko telah mati, dan yang kini bersamanya adalah setan Yuko dengan sekuat tenaga Sora berlari menuju tenda. Di dalam sudah ada Yoshiki dan Iru yang hendak tidur.

Sora : “Aku lihat !! Aku lihat !! Tubuh Yuko mengambang !! Yuko sudah mati !!”
Yoshiki : “Yang benar kau ini ??”
Iru : “Jangan mengada-ada, Sora !!”
Sora : “Aku serius !!”

Tiba-tiba ada yang hendak membuka tenda lagi, dan Yuko lagi. Hantu Yuko kini menghantui mereka bertiga.

Sora : “Yuko, jangan ganggu kami. Hidupmu sudah berbeda dengan kami !!”
Iru : “Yukooo,,, pergilaaahh !!” ( Ketakutan ).
Yoshiki : “Kalian ini ada-ada saja. Yuko kedinginan di luar. Sini biar kubukakan.” ( Dia membuka tenda, dilihatnya wajah Yuko, menakutkan !! Dan Yoshiki menutup lagi tendanya ) “HUWAAAA !!!”
Semua : ( Berteriak ) “HUWAAAAAA !!!!”
Iru : “Benar, kan. Dia kembali !!”

Yoshiki membuka jendela tendanya dan di sana wajah Yuko sudah nampang. Tenda mereka terbalik dan hancur. Mereka bertiga berlari, Yoshiki dan Iru berpisah dengan Sora. Kacamata Sora terjatuh, dan seseorang mengambilkannya, setelah memasang kacamata dilihatnya di depannya ada Yuko, Sora kembali berlari dan akhirnya menemukan Yoshiki dan Iru di tepi sungai.

Sora : “Aku melihat lagi. Dia benar-benar mengantui kita.”
Yoshiki : “Lebih baik kita pergi dari tempat ini. Ayo kita naik perahu karet.”
Sora : “Tunggu ! Yuko !! Yuko !!”
Iru : “Ya ampun Sora, kenapa kau malah memanggil Yuko lagi ??”

Tiba-tiba Yuko menampakkan dirinya berseberangan dengan Sora, Yoshiki dan Iru.

Yuko : “Kau memanggilku, Sora ?”
Sora : “Yuko, hidup kita berbeda denganmu. Sana pergi tinggalkan kami. Lihat ini tubuhmu !!” ( Sora menunjukkan tubuh kaku Yuko mengambang di sungai, tapi Iru melihat tubuh itu bukan tubuh Yuko, melainkan tubuh Sora sendiri. Semua terkejut ).
Iru : “Sora, itu tubuhmu.” ( Bicaranya gagap )
Sora : “Ha !!” ( Terkejut ) “Ha, kenapa... Kenapa bisa ?” ( Dia melihat 2 tubuh lainnya juga mengambang ). “Itu !!!??”
Yoshiki : “Itu tubuhku, dan tubuhmu, Iru !!?”
Sora : “Berarti kita semua......?”
Yuko : “Aku sudah berusaha memberitahu kalian, tapi kalian masih saja berlari dariku. Kenapa kalian berlari ? Apakah kalian takut !!!”
Sora : “Jadiii... jadi kita semua sudah mati ?”
Yuko : “Ya, benar. Jadi apakah kita masih bersahabat ??”

Mereka bertiga tak sadar jika selama ini mereka telah mati. Dengan perasaan masih takut, shock, dan ngeri, Sora, Iru dan Yoshiki mengangguk menyetujui persahabatan hantu mereka. TAMAT !!

Tidak ada komentar: